ABU Bakar Ash-Siddiq adalah orang paling utama dari seluruh manusia manapun yang dekat dengan Rasulullah. Bahkan Baginda Rasulullah Shallahu ‘alahi wasallam sering kali menyebut-nyebut namanya. Sekaligus memberitakan kabar gembira bahwa Abu Bakar akan menjadi pemimpin jamaah di surga nanti.
Namun, Abu Bakar malah balik merendah-justru mengatakan, “Alangkah baiknya jika aku menjadi sebatang pohon akhirnya ditebang dan dijadikan kayu bakar.”
BACA JUGA: Abu Bakar Berharap Jabatan Tak Mengubah Akhlaknya yang Dulu
Suatu ketika, ia tengah berada di sebuah taman. Tak jauh darinya bertengger seekor burung. Lantas, Abu Bakar melontarkan percakapan yang mana ungkapan perbandingan terhadap burung itu yang sepertinya miliki hidup lebih bagus darinya. Bebas terbang ke mana-mana.
Rabiah Aslami pernah menceritakan bahwa Abu Bakar melontarkan kata-kata kasar terhadapnya saat bertengkar, untuk kemudian dia sendiri meminta agar Rabiah membalasnya. Namun, tak diindahkannya. Dan sebab itu Abu Bakar mengadukannya kepada Rasulullah Shallahu ‘alahi wasallam.
Kemudian datanglah beberapa orang dari Bani Aslam. Mereka dibuat heran dengan kelakuan Abu Bakar yang menyerupai orang aneh. Mengingat mendapatinya berlaku tak elok dan mengadukannya sendiri kepada Rasulullah Shallahu ‘alahi wasallam.
BACA JUGA: Siapa yang Mengurusmu, Wahai Ibu?
Hingga akhirnya Rasulullah bersabda, “Kamu tidak mau membalas dan tidak mau menjawab, itu sudah baik. Tetapi untuk menggembirakan hatinya sebaiknya kamu mengucapkannya. Semoga Allah memaafkan engkau, wahai Abu Bakar!”
Hikmah yang dapat dipetik ialah kala Abu Bakar begitu khawatir atas sepenggal kata yang mungkin dapat menyusahkannya di akhirat. Padahal ia sendiri memulai atas perbuatan tak terpuji tersebut. Di sini menunjukkan kepada kita agar senantiasa berintropeksi diri. []
Sumber: 30 Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak Muslim/Anam dan Rahimsyah/Mitra Ummat