DIRIWAYATKAN oleh Abu Na’im di dalam kitab ‘Al-Hilyah’ bahwa seorang Arab badui (tinggal di padang pasir) berhasil menangkap seekor rusa dan mengikat lehernya, lalu membawanya ke Madinah.
Rasulullah SAW yang berada di luar kota Madinah mendengar suara panggilan, “Wahai Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah SAW menoleh ke kanan dan ke kiri. Namun beliau tidak melihat seorang pun.
Untuk kedua kalinya, beliau mendengar panggilan itu. Beliau pun menoleh, namun beliau tak melihat orang yang memanggilnya.
BACA JUGA: Abu Thalib pada Nabi: Aku Tak Bisa Tinggalkan Agama dan Tradisi Nenek moyang
Akhirnya beliau melihat seorang Arab badui sedang membawa seekor rusa. Beliau tahu bahwa panggilan itu berasal dari rusa tersebut.
Rasulullah mendekati rusa itu dan bertanya, “Apa keperluanmu?”
Rusa itu menjawab, “Saya punya dua anak yang masih menyusui dan berada di balik gunung itu. Saya berharap sudilah kiranya Anda menjadi jaminan bagi kebebasanku, agar aku dapat pergi menyusui mereka dan kembali lagi.”
Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau pasti akan kembali?”
Rusa menjawab, “Jika saya tidak kembali, semoga Allah menyiksaku dengan siksaan orang-orang yang memakan riba.”
Lalu Rasulullah SAW membicarakan soal pembebasan rusa dengan Arab badui itu. Ia menerimanya. Rasulullah melepaskan rusa itu dan langsung berlari ke balik gunung demi menemui anak-anaknya. Selang beberapa jam, rusa itu kembali.
BACA JUGA: 4 Peristiwa Penting yang Dialami Nabi Hingga Masa Pengutusan
Kejadian ini membuat Arab badui tersadar. Ia berkata kepada Rasulullah SAW, “Saya akan memenuhi apapun yang Anda inginkan.”
Rasulullah SAW bersabda, “Lepaskanlah rusa ini.”
Arab badui itu melepaskan sang rusa dan berlari ke padang pasir seraya berkata, “Saya bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Tuhan yang Maha Esa, dan engkau (Hai Muhammad) adalah utusan Allah.” []