BERHATI-hatilah dengan prasangka jika ingin hidupmu damai sejahtera. Pasalnya prasangka (zhan) akan membentuk persepsi dan persepsi akan membentuk tindakan kita. Jika prasangka positif, maka akan membentuk persepsi positif dan akan mengarahkan kita pada tindakan positif seperti pekerja keras dan penuh keyakinan. Sebaliknya persepsi negatif akan membuat kita malas dan putus asa.
Islam telah melarang umatnya untuk berprasangka negatif, baik kepada Allah, manusia, dan keadaan. Selain berdosa, prasangka negatif memberikan efek buruk bagi kesuksesan. Prasangka negatif akan membuat emosi dan pikiran negatif sehingga hidup kita pun akan negatif.
BACA JUGA: Berprasangka Baik Kepada-Nya, karena…
Karenanya, jika kamu ingin sukses, maka kamu harus disiplin berprasangka baik kepada empat hal berikut ini:
1 Prasangka baik kepada Allah SWT
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, “Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).
Inilah fondasi prasangka kita. Selalulah berprasangka positif kepada Allah. Jika ini tidak bisa kita disiplinkan, maka rusaklah hidup kita. Segalanya, yang Allah tadkirkan, kehendaki, perintahkan, dan larang adalah semuanya untuk kebaikan kita, semuanya dalam rangka kasih sayang Allah kepada kita.
2 Prasangka baik pada diri sendiri
Keuntungan yang akan kita dapatkan apabila memiliki prasangka baik pada diri sendiri ialah pemikiran menjadi lebih jernih sehingga memunculkan semangat untuk memperjuangkan cita – cita dan menambah rasa percaya diri terhadap kemampuan sendiri serta meminimalisir sifat minder dengan orang lain.
“dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir”. (QS Yusuf ayat 87).
3 Prasangka baik pada manusia
Jika tidak nyata-nyata keburukan dan kejahatan orang lain kepada kita, maka tahanlah prasangka buruk itu. Prasangka buruk kepada orang malah akan membuat kita capek sendiri, sementara belum tentu yang kita sangkakan itu benar.
Apa lagi sesuatu yang abu-abu, akan lebih baik kita fokuskan pikiran kita kepada hal yang positif. Saat ada seseorang yang mengatakan keburukan kita, daripada kita berprasangka buruk bahwa orang tersebut itu menghina atau merendahkan, akan lebih baik ubah prasangka kita menjadi positif, yaitu orang itu sedang menasihati untuk kebaikan kita.
BACA JUGA: Wahai Orang Beriman, Jauhilah Terlalu Banyak Prasangka
4 Prasangka baik pada kejadian dan kondisi
Mungkin kita menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan, bahkan membencinya, padahal bisa jadi, itu sudah skenario Allah dalam rangka memberikan kebaikan kepada kita. Hanya saja kita tidak mengetahuinya, sementara Allah Maha Mengetahui.
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)
Apa pun kejadian atau kondisi yang terjadi pada diri kita, suka atau tidak suka, yakinlah bahwa itu yang terbaik bagi kita, akan memberikan kebaikan bagi kita, dan akan memberikan hikmah bagi kita. []
SUMBER: MOTIVASI ISLAMI