MENGINGAT mati tiada pernah lepas dari wanita ini. Dia paham betul bahwa dunia hanya masa yang terhitung saja. Bersifat sementara, bahwa hari yang telah usai berarti hilang jualah sebagian dari dunia. Sebab itulah dia amat mempersiapkan tuk kehidupan abadi di akhirat kelak.
Bahkan diceritakan, dia selalu menyimpan kain kafan bagi dirinya, yang berupa sebagian dari pakaiannya.
BACA JUGA: Ummu Haram binti Malhan, Shahabiyah yang Syahid di Laut
Saat menunaikan haji atau berihram, dia pun tak pernah alpa memakai pakaian yang telah siapkan untuk kain kafannya itu. Seolah kematian mengikutinya ke mana pun pergi.
Siapakah wanita itu?
Hafshah binti Sirin, seorang wanita ahli hadits yang mana waktunya banyak dihabiskan untuk mempelajari hadits. Ketika berusia 12 tahun, dia telah mengkaji Al-Quran Al-Karim dan merenungkan maknanya.
Hafshah dikenal sebagai pribadi yang sabar, dan amat taat kepada Allah. Dia beribadah dengan membaca Al-Quran, dan tidak keluar dari rumahnya kecuali untuk keperluan mendesak.
Baginya, dengan mengulang-ulang ayat Allah, maka luruhlah segala kesedihan yang membelenggunya. Dan di sisa hidupnya, yang insya Allah penuh berkah, Hafshah cukup banyak meriwayatkan hadits Nabi. Banyak pula ulama meriwayatkan hadits darinya.
BACA JUGA: 4 Keistimewaan Nabi Adam yang Diberikan Allah SWT
Hingga memasuki kepala sembilan, Allah memerintahkannya untuk beristirahat. Pada akhirnya dunia kehilangannya, sebagaimana yang dia tunggu selama ini. Menabung kala hidupnya di dunia, guna dinfestasikan di akhirat. Semoga Allah menempatkannya di sisi yang terbaik. Aamiin. []
Sumber: Keistimewaan 26 Muslimah Pilihan/Karya: Ali bin Nayif asy-Syuhud/Penerbit: Ar Rjial/2013