SEORANG mukmin akan selalu berpacu memberikan sedekah kepada setiap orang yang membutuhkannya, baik yang dekat maupun yang jauh, yang dikenal maupun yang tidak dikenalnya. Sedekah yang kita berikan tidak terbatas, baik kecil atau besar, karena maksud dari sedekah adalah memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan dan mengeluarkan diri dari sikap pelit.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Pada suatu hari yang terik, ada seorang wanita pelacur melihat seekor anjing sedang mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu menjulurkan lidahnya karena kehausan. Si pelacur lalu membuka sepatunya dan mengisinya dengan air sumur tersebut lalu diberikan kepada anjing tersebut. Wanita itu dimapuni dosa-dosanya” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Sedekah Bubur Barirah untuk Nabi
Perhatikanlah, bagaimana sedekah yang jumlahnya sedikit telah menjadikan rahmat dan maghfirah (ampunan) Allah tercurah kepada pelacur tersebut, bahkan kalimat thayyibah (kata-kata yang baik) akan dicatat di sisi Allah sebagai rangkaian sedekah yang telah lakukan.
Nabi SAW bersabda, yang artinya: “Jauhilah api neraka meskipun hanya (bersedekah) dengan separuh kurma. Jika kamu tidak menemukannya, maka (cukup) dengan kata-kata yang baik.” [HR. Bukhari (6023), Muslim (7/101), Ahmad, (4/256), Nasa’i (5/75), Darimi (1390), Baihaqi (1/390) dalam kitabnya sunan kubra]
Semua ini mengajak kita untuk menjadi orang yang dermawan. Maka janganlah pelit terhadap orang lain, meskipun hanya dengan memberi sepotong pakaian, sesuap makanan, atau seteguk minuman.
Maka, mari kita memperhatikan sabda Rasulullah SAW, yang artinya: “‘Setiap muslim bersedekah.’
Para sahabat bertanya, ‘wahai Rasulullah, bagaimana jika tidak mampu?’, Jawab Rasulullah SAW, ‘Bekerjalah dengan tangan sendiri sehingga bermanfaat bagi dirinya, lalu ia bersedekah.’
BACA JUGA: Penting Diketahui, Ini Matematika Dasar Sedekah
Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana jika tidak mampu?’, Jawab Rasulullah SAW, ‘Menolong orang yang mempunyai kebutuhan dan yang sedang susah.’
Para sahabat bertanya lagi, ‘Bagaimana jika dia tidak dapat melakukannya?’, Jawab Rasulullah SAW, ‘Memerintahkan berbuat baik atau berbuat makruf.’
Para sahabat bertanya lagi, ‘Jika dia tidak dapat melakukannya?’, Jawab Rasulullah SAW, ‘Menahan diri dari berbuat buruk, maka hal itu merupakan sedekah bagi dirinya.’ (HR. Bukhari dan Muslim). []
SUMBER: PENGUSAHA MUSLIM