AL Hasan berkata, “Sakhr Al Marid telah membawa cincin Nabi Sulaiman as selama 40 hari.”
Dikisahkan pula bahwa Sakhr Al Marid telah menduduki kursi singgasana Nabi Sulaiman as, dan dia dikelilingi oleh bangsa jin, manusia dan setan.
Dia dapat menguasai segala sesuatu yang dulu menjadi kekuasaan Nabi Sulaiman as, kecuali hanya istri-istri Nabi Sulaiman yang tidak dapat dikuasainya. Ketika itu, Nabi Sulaiman as pergi mengembara dan mengetuk pintu dari rumah ke rumah, bahkan pernah berdiri di depan pintu rumah sepasang suami istri, seraya berkata kepada mereka, “Berilah aku makan, aku adalah Sulaiman bin Daud!”
Akan tetapi sang pemilik rumah tidak memberinya, bahkan mereka mengusir beliau dan berkata, “Apa yang membuatmu hingga berani berdusta kepada Sulaiman? Sedangkan beliau kini sedang duduk di atas singgasananya.”
BACA JUGA: Ketika Nabi Sulaiman Mendengar Semut Berdoa Minta Hujan
Nabi Sulaiman as terus berjalan hingga akhirnya sekujur tubuh beliau merasa letih dan payah, cobaan semakin hebat. Setelah genap 40 hari maka berkatalah Ashif, “Wahai orang-orang Bani Israil, apakah kalian dapat merasakan perbedaan kebijaksanaan yang diberlakukan oleh putra Daud?”
“Ya!” jawab mereka.
Ketika itu Ashif bermaksud hendak menemui si jahat, tetapi dia (Sakhr Al-Marid) telah terlebih dahulu melemparkan cincinnya ke dasar laut.
Bersamaan dengan dilemparkannya cincin tersebut, datanglah seekor ikan dan segera menelannya. Ketika cincin tersebut tertelan dalam perut ikan itu, maka perutnya seakan-akan terbakar karena pancaran sinar cincin itu.
Ikan itu kemudian berenang menuju ke bagian air yang agak dangkal, dan akhirnya masuk ke dalam jaring para pemburu yang menjadi rombongan Nabi Sulaiman as.
Hari menjelang sore, mereka pun membagi ikan hasil tangkapan mereka, Nabi Sulaiman mendapatkan bagian ikan (yang menelan cincin beliau).
Sesampainya di rumah Nabi Sulaiman memerintahkan kepada istri beliau agar memasaknya.
Saat membedah perut ikan itu, seketika rumah mereka bersinar terang karena cincin tersebut, dan segera dipanggilnya Nabi Sulaiman dan diperlihatkannya cincin itu kepada beliau.
Beliau pun kemudian meminta cincin itu untuk dikenakannya kembali, dan bersujudlah beliau kepada Allah SWT seraya berdoa, “Tuhanku, hanya untuk-Mu lah segala puji atas berlalunya ujian-Mu dan kebaikan-Mu dan kebaikan-Mu atas keluarga Daud. Tuhanku, Engkau telah memberikan beberapa nikmat kepada mereka (keluarga Daud) dan Engkau juga telah memberikan Al Kitab, kebijaksanaan dan kenabian.
“Hanya untuk-Mu lah segala puji. Tuhanku! Engkau berbuat murah kepada yang besar dan mengasihi kepada yang kecil. Hanya untuk-Mu lah segala puji. Nikmat-Mu telah tampak dan tidak akan samar lagi dan nikmat itu begitu banyak sehingga tidak terhitung. Hanya untuk-Mu lah segala puji.
BACA JUGA: Doa Bersyukur yang Diamalkan Nabi Sulaiman
“Tuhanku! Aku mohon Engkau berkenan menyempurnakan nikmat-Mu kepadaku serta ampunilah dosaku yang telah lewat dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang pun sesudahku nanti.”
Inilah yang dimaksud dengan firman Allah, “Sesungguhnya kami telah menguji Silaiman dan Kami jadikan (ia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit) kemudian dia bertobat.” (QS Shaad: 34)
Dan diriwayatkan pula dari Ikrimah, bahwasanya Nabi Sulaiman as ketika telah mendapat kembali kerajaannya, maka beliau pun memerintahkan agar membawa semua penghuni rumah itu dan mempersilahkan mereka semua duduk di tengah-tengah kerajaannya.
Beliau tidak pernah mendapatkan wanita itu sebelum Allah mengembalikan kerajaan kepadanya kembali. []
Sumber: Ibnu Qudamah Al Maqdisy |Mereka yang Kembali, Ragam Kisah Taubatan Nashuha | Penerbit Risalah Gusti | Surabaya | 1999