DALAM hadits Bukhari dan Muslim ada keterangan hadits dari Sahl bin Sa’ad, disebutkan bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam berperang melawan orang-orang musyrikin, di tengah-tengah sahabat beliau ada seorang laki-laki yang tidak pernah menyia-nyiakan peluang untuk dapat membunuh orang musyrik melainkan ia tebas dengan pedangnya.
Orang-orang berkata, “Tak ada seorang pun di antara kita pada hari ini yang lebih hebat daripadanya.”
Namun Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Dia penghuni neraka.”
Lalu ada seseorang berkata, “Akulah kawannya, aku selalu mengikutinya, dia terkena luka yang parah kemudian dia percepat kematiannya, dia letakkan ujung pedangnya di tanah, selanjutnya dia angkat pedangnya dan dipakai untuk membunuh dirinya”.
BACA JUGA: Jangan Kaget, Teknologi 5 Dimensi sudah Ada di Zaman Rasulullah
Orang ini kemudian menghadap kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam lantas berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau benar-benar Rasul Allah.”
Kemudian diceritakanlah kepada beliau kejadian tadi, maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya seseorang benar-benar tengah mengamalkan amalan ahli surga yang tampak dalam pandangan manusia, padahal ia ahli neraka, dan seseorang benar-benar tengah mengamalkan amalan ahli neraka yang tampak dalam pandangan manusia padahal ia ahli surga.”
Imam Bukhari menambahkan redaksi lain yang berbunyi, “Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung dengan yang paling akhirnya.” []
Sumber: Ketika Ajal Menjemput/Penulis: Khalid bin Abdirrahman Asy-Syayi/Penerbit: Darul Balansiyyah, 2008