BETAPA lamanya di benak Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) telah membuncah rasa penasaran. Betapa ingin ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Rasulullah shalat.
Meski masih kecil, Ibnu Abbas telah memiliki perhatian serta minat yang amat tinggi terhadap agama Islam.
Sekian lama berpikir, akhirnya inspirasi menghampiri Ibnu Abbas kecil untuk memecahkan rasa penasarannya itu. Rencananya, ia akan menginap di rumah bibinya, sekaligus salah satu istri Rasulullah, Maimunah.
BACA JUGA: Ketika Ibnu Abbas Diminta Tinggalkan Shalat
Dengan itu, ia bisa melihat langsung bagaimana cara Rasulullah shalat bilamana dilakukan di rumah bibinya.
Bak anak panah melesat tepat pada sasarannya, rencana Ibnu Abbas tak meleset. Di tengah malam, suatu hari di rumah bibinya itu, Rasulullah bangun dan segera berwudlu. Ibnu Abbas pun bergegas mengikuti Rasulullah mulai dari caranya berwudlu.
Rasulullah yang melihat keesungguhan sepupu sekaligus keponakannya itu kemudian mengelus kepala Ibnu Abbas seraya berdo’a, “Ya Allah, ajarilah ia al-Kitab (al-Qur’an). Ya Allah, jadikanlah ia faqih dalam agama.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Setelah itu, Rasul bersama istrinya shalat tahajjud. Melihat keduanya shalat, Ibnu Abbas pun ikut shalat dan mengambil tempat di belakang Rasulullah. Rasulullah kemudian menarik Ibnu Abbas agar berdiri sejajar dengannya. Pertama kali Ibnu Abbas menurut, namun ia kembali mundur.
“Mengapa kau mundur hai Ibnu Abbas?” tanya Rasulullah setelah shalat.
“Ya Rasulullah, sesungguhnya aku merasa tak pantas berdiri sejajar dengan engkau. Seorang Nabi dan Utusan Allah,” jawab Ibnu Abbas.
Mendengar jawaban itu, Rasulullah tak marah. Beliau malah mendoakan Abdullah ibnu Abbas kembali seperti doa saat setelah berwudlu.
BACA JUGA: Abbas bin Abdul Mutthalib, Pemberani yang Menyelamatkan Hanzalah
Berkat doa Rasulullah itulah, Ibnu Abbas tumbuh menjadi sosok yang berkecakapan tinggi dalam bidang ilmu tafsir dan fiqih pada masanya. Pun begitu dengan ilmu-ilmu, baik menuntutnya maupun menyebarkannya kembali.
Kebersamaannya dengan Rasulullah membuat sosok Ibnu Umar pun menjadi salah satu penghafal hadits, yakni sebanyak 1.660 hadits. Tak heran bila kemudian iapun digelari sebagai tinta umat (habrul ummah) dan penerjemah Al-Qur’an (turjumanul Qur’an). []
Sumber: Para Abdullah di Sekitar Rasulullah/karya Hierah Syamsuddin