Merokok termasuk pemborosan. Merokok sama halnya dengan pembubaziran. Dan Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang bersifat boros.
BANYAK orang yang rela mengeluarkan uangnya hanya untuk merokok. Bahkan, Di negara kita ini, rokok seolah-olah menjadi hal yang pokok. Banyak orang rela tidak makan hanya untuk merokok. Ini sungguh kebiasaan yang tak patut kita pertahankan. Mengapa begitu?
Merokok itu membuang-buang uang dan termasuk perilaku kemubaziran. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Rabbnya,” (QS. Al-Isra’: 27).
BACA JUGA: Merokok untuk Sembuhkan Batuk, Apa Hukumnya?
Boros yang dimaksud menurut Ibnu Mas’ud dan juga Ibnu Abbas, artinya membelanjakan harta pada jalan yang tidak benar. Mujahid berkata, “Sekiranya seseorang membelanjakan semua hartanya pada jalan yang benar, maka hal itu tidak termasuk pemborosan. Sebaliknya, meski hanya sedikit, semisal satu mud, tapi membelanakannya bukan pada jalan yang benar, maka hal tersebut disebut pemborosan.”
Qatadah berkata, “Pemborosan adalah membelanjakan harta untuk suatu kemasiatan kepada Allah SWT dan di jalan yang tidak benar, serta untuk kerusakan.”
Allah SWT juga berfirman, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu,” (QS. An-Nisa’: 29).
Peringatan merokok mengalami tahapan-tahapan. Dulu kita mengenalinya, “Peringatan Pemerintah: Merokok Dapat Merugikan Kesehatan.” Kemudian berubah menjadi, “Merokok dapat Menyebabkan Gangguan Kehamilan dan Janin.” Kini peringatan itu berubah lebih tegas, “Merokok Membunuhmu.”
Hanya saja, peringatan hanyalah peringatan. Sementara iklan rokok juga semakin gencar. Ada yang menarik konsumen dengan lambang kejantanan, kebersamaan, kesetiakawanan dan sebagainya. Inilah salah satu hal yang membuat banyak orang tertarik untuk mencicipi rokok.
BACA JUGA: Sulit Berhenti Merokok, Coba Gunakan Tips Ini!
Ironisnya banyak orang tua yang dengan santainya merokok di depan anak-anak. Hingga, tak heran jika kita temukan anak-anak yang sudah merokok di usianya yang masih di bawah umur. Padahal, anak-anak tersebut menyadari bahwa orang tuanya memeras keringat dan membanting tulang untuk membiayai pendidikannya.
Jika, Anda sebagai orang tua mengingikan anak yang baik, maka bersikap baiklah di hadapan anak. Jika Anda seorang perokok, maka cobalah untuk menahan diri Anda untuk tidak lagi merokok. Selain hal itu sebagai pembelajaran bagi anak, juga mengurangi pengeluaran Anda bukan? []
Referensi: Orang Tua Hebat Melahirkan Anak Hebat/Karya: Fadlan al-Ikhwani/Penerbit: Al-Qudwah Publishing