PENELITIAN modern baru-baru ini berhasil mengungkapkan fakta yang luar biasa tentang interaksi antar organ tubuh manusia ketika terancam bahaya seperti cedera atau penyakit. Penelitian ini juga menemukan strategi dan respons fungsional yang dilakukan organ-organ di seluruh tubuh setiap kali mereka mengalami cedera atau penyakit, dan respons ini berbeda sesuai dengan sifat cedera yang dialami.
Sebagai contoh ketika infeksi atau cedera terjadi, pusat sensorik mulai memanggil pusat kendali dan kewaspadaan di hipotalamus yang berada di otak. Kemudian kelenjar pituitari diminta untuk mengeluarkan hormon yang memanggil kelenjar endokrin lainnya untuk mengeluarkan hormon mereka, yang mendesak semua organ tubuh untuk menyelamatkan organ lain yang tengah mengalami sakit. Setiap bagian tubuh juga menggunakan energi maksimal untuk menyelamatkan organ yang sakit tersebut.
BACA JUGA: Ketika Abdullah bin Rawahah Sakit Gigi, Ini Doa yang Diucapkan Nabi
Jantung, misalnya, mulai berdetak lebih cepat untuk membantu sirkulasi darah dan mencapai organ yang terluka. Pada saat yang sama, pembuluh darah di organ yang terluka itu berkontraks. Sementara pembuluh lain di seluruh tubuh membesar untuk mengirimkan sejumlah energi, oksigen, antibodi dan hormon yang dibutuhkan.
Lalu seluruh tubuh mulai merasakan sakit, yaitu dengan memecah bagian lemak dan protein yang disimpan, untuk membantu organ yang terluka atau sakit. Kondisi yang berlangsung secara konstan ini terus berlanjut sampai sakit pada organ tersebut mereda.
Panggilan dari organ yang terluka atau terinfeksi menyerupai panggilan nyata untuk meminta bantuan. Organ yang terinfeksi melepaskan denyut saraf ke pusat sensorik dan kewaspadaan di otak. Selain itu, beberapa zat kimia dilepaskan dengan tetesan pertama darah yang keluar atau ketika jaringan robek. Kemudian semua organ tubuh merespons untuk memberikan pertolongan kepada organ yang terinfeksi sesuai dengan sifat cedera atau penyakitnya.
Penelitian ini yang menunjukkan fenomena luar biasa ketika sebuah organ merasakan sakit ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam. (HR. Muslim)
Apa yang disebutkan dalam hadits ini memang nyata terjadi, karena semua organ tubuh saling memanggil untuk menyelamatkan organ yang sakit dan umat Muslim harus seperti itu. Ketika Muslim di daerah lain mengalami kesusahan, maka seluruh umat harus saling memanggil untuk menolong.
BACA JUGA: Ini Kalimat yang Diajarkan Rasulullah SAW untuk Hilangkan Sakit
Betapa banyak Kaum Muslimin di penjuru bumi yang masih belum merasakan ketenangan dan ketentraman hidup. Apakah lantaran musibah. Dalam masyarakat kita juga, betapa banyak orang yang sangat membutuhkan uluran tangan dari siapa yang mampu memberikan pertolongan. Membutuhkan sesuap nasi yang bisa mengganjal perut mereka. Membutuhkan sedikit uang untuk membiayai anak-anak mereka. Dan seterusnya.
Kita tidak akan menemukan kata yang lebih akurat daripada kata (Tadaʻa) untuk menggambarkan sakit pada satu organ. Nabi SAW telah memberi tahu kita apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh manusia tanpa menggunakan peralatan medis canggih. []
SUMBER: ALQURAN AND SCIENCE