PEREMPUAN senantiasa ingin tampil cantik. Perawatan diri untuk menjaga kecantikan pun menjadi kebutuhan.
Demikian juga berlaku bagi muslimah. Dalam Islam, merawat diri dan menjaga ciptaan Allah itu merupakan suatu kewajiban. Sementara, cantik menurut Islam itu meliputi unsur jasmani dan rohani. Tidak hanya fisik tapi juga hati dan akhlak. Maka, muslimah punya cara khusus untuk merawat kecantikannya sesuai syariat.
Tak melulu soal produk perawatan dan kosmetik, muslimah tampil cantik secara fisik dengan memperhatikan kebersihan tubuh, menutup aurat, dan menggunakan pakaian yang sopan. Perawatan kecantikan pada unsur jasmani tersebut juga sesuai dengan sunah.
Dikutip dari buku ‘Kecantikan Surgawi’ karya Akram Ridha, berikut beberapa sunah yang dapat dijadikan sebagai langkah perawatan diri dan kecantikan oleh para muslimah:
1 Mencukur bulu/rambut
Salah satu fitrah yang disunnahkan Rasulullah SAW bagi perempuan adalah memangkas bulu atau rambut. Sebagaimana hadis dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
“Telah ditentukan batas waktu bagi kita untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memangkas bulu kemaluan; jangan sampai kita membiarkannya lebih dari empat puluh malam (hari).” (HR. Muslim)
Bulu atau rambut yang dimaksud di sini adalah bulu atau rambut yang berlebih. Hadis tersebut menunjuk pada dua area dalam tubuh yaitu ketiak dan kemaluan.
Membersihkan bulu ketiak tak terbatas hanya dengan cara mencabut, tetapi juga bisa dengan mencukur atau memangkasnya. Kegiatan ini merupakan salah satu hal yang dianjurkan khususnya bagi para wanita yang sudah menikah.
Dengan melakukan ini, ia akan mendapatkan pahala apabila menyimpan niat untuk membuat suaminya bahagia dan tampil cantik di hadapannya. Selain itu, ia juga akan mendapat pahala dengan niat membersihkan diri dan melaksanakan sunnah fitrah.
Selain mencukur bulu ketiak, sunnah lainnya adalah mencukur bulu kemaluan. Selain merupakan sunnah yang dianjurkan, mencukur bulu kemaluan memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah agar terhindar dari berbagai macam penyakit dan infeksi di bagian kemaluan serta mencegah dari bau yang tak sedap.
2 Membersihkan diri dengan air
Membersihkan diri dengan air merupakan hal kedua dari sunnah-sunnah fitrah yang dianjurkan, seperti:
- Menghirup air ke hidung dan berkumur. Meskipun kedua hal ini masuk ke dalam sunnah wudhu, ternyata menghirup air dan berkumur juga dianjurkan saat hidung terasa kotor akibat debu-debu jalanan atau saat bau mulut mulai muncul.
- Membasuh sela-sela jari. Kegiatan ini mungkin terlihat sangat sederhana, tetapi sesungguhnya memiliki nilai yang sangat penting, khususnya bagi muslimah. Jika sela-sela jari tangan dan kaki terlupakan saat mandi atau wudhu, maka ia akan menimbulkan bau tak sedap. Bau ini tentu akan mengganggu orang yang ada di sekitarmu.
- Istinja setelah buang air. Istinja atau membersihkan kemaluan dengan air setelah buang air adalah hal yang juga penting. Ada baiknya kamu menyiapkan handuk kecil untuk mengelap bekas sisa istinja agar bersih seutuhnya dan tidak menimbulkan bau atau infeksi pada alat kelamin.
3 Menggosok gigi (siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, “Siwak membersihkan mulut dan menyenangkan Tuhan.” (HR. Nasa’i dan Bukhari dengan status mu’allaq)
Imam Nawawi mengatakan bahwa siwak disunnahkan setiap waktu, tetapi lebih dianjurkan lagi pada lima waktu berikut, di antaranya adalah saat hendak salat, berwudhu, membaca Al-Qur’an, bangun tidur dan saat terjadi perubahan bau mulut akibat makan, puasa, bicara atau hal lainnya.
4 Memotong kuku
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Washil yang menuturkan, “Aku pernah berjumpa dengan Abu Ayyub Al-Anshari dan ia menyalamiku. Saat melihat kuku-kuku yang panjang, ia langsung berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
‘Salah seorang dari kalian akan ditanya mengenai kabar langit karena ia membiarkan kuku-kukunya (memanjang) seperti kuku-kuku burung hingga menggumpal di dalamnya bekas-bekas junub, benda-benda busuk dan daki kotoran.”
Salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah adalah memotong kuku di hari Jumat. Memotong kuku dapat menghindari kita dari penumpukan kotoran di dalam kuku, menyakiti orang lain saat berinteraksi dengan orang lain dan terhindar dari kesan menjijikan.
5 Khitan
Tentang khitan untuk perempuan, memang terdapat perbedaan pendapat. Beberapa ulama tidak mewajibkan, namun Imam Syafi’i mewajibkannya. Sebagaimana penuturan di bawah ini:
An-Nawawi salah satu ulama dalam mazhab Asy-Syafi’iyah di dalam kitabnya Minhaj At-Thalibin wa Umdatu Al-Muftiin fi Al-Fiqh menuliskan sebagai berikut:
“Wajib bagi perempuan berkhitan, dengan memotong sebagian daging kecil yang berada di bagian atas kemaluan, dan bagi laki-laki dengan menghilangkan sebagian kulit penutup bagian depan dari kemaluan, dan disunnahkan bagi laki-laki untuk menyegerakan khitan di umur tujuh tahun.”
6 Merawat rambut
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang memiliki rambut, hendaklah ia memuliakannya.” (HR. Abu Daud)
Seringkali kita mendengar bahwa rambut perempuan adalah mahkota. Oleh karena itu, perempuan sangat dianjurkan untuk menjaga dan dan memuliakannya.
Salah satu cara untuk memuliakannya adalah dengan selalu menjaga kebersihan rambut dan kesehatannya. Seperti melakukan creambath, keramas, hingga memberi vitamin pada rambut.
Hal ini sangat penting bagi muslimah, jangan sampai karena memakai hijab jadi mengabaikan keindahan dan kebersihan rambut hingga bisa menimbulkan bau dan mengganggu orang lain. Niatkanlah untuk merawat pemberian dari Allah dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW. []
Referensi: Kecantikan Surgawi/Karya: Akram Ridha/Penerbit: SygmaPublishing/Tahun: 2008