TANYA: Apa hukumnya seorang Muslim mempraktikkan simbol dua jari membentuk love (finger heart) seperti di drama-drama korea? Apakah ia murtad karena beredar rumor bahwa simbol 2 jari membentuk love itu adalah tanda salib?
JAWAB: Alhamdulillah. Dikutip dari Bimbingan Islam dijelaskan bahwa gerakan tangan atau jari yang membentuk love atau sebagainya (bukan simbol salib, melainkan happy fun saja, atau gaya-gayaan) tidak membuat Murtad, karena bukan termasuk hal-hal yang secara jelas membatalkan keislaman seseorang, dan juga tidak ada dalilnya secara sharih/jelas dan penjelasan khusus dari salaf (sahabat, tabi’in, dan sebagainya), untuk amalan seperti ini.
BACA JUGA: Pakai Baju Baru saat Lebaran termasuk Meniru NonMuslim?
Hanya saja di beberapa keadaan ikut bergaya seperti ini (gerakan tangan membentuk love dan semisalnya) seperti orang korea misalkan tetap masuk pada perkara menyelisihi muruah (kebaikan) akhlak dan jati diri seorang muslim yang sejati.
Bagaimana ungkapan cinta dalam Islam?
Yang dilakukan ketika seseorang senang dan cinta (karena Allah) kepada orang lain (bukan lawan jenis) adalah mengabarkannya (lewat lisan).
Dahulu sahabat yang mulia Habib menjumpai Miqdam ibnu Ma’di Kariba ra, ia berkata, “Rasulullahi SAW pernah bersabda:
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ
“Jika salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya hendaklah dia memberitahu saudaranya itu bahwa dia mencintainya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 421/542, dihukumi sebagai hadits shahih oleh Muhaddits Al Albani)
Dari Mujahid (tabi’in) ra, beliau menuturkan :
لقيني رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فأخذ بمنكبي من ورائي. قال: أما إني أحبّك. قال : أحبك الله الذي أحببتني له. فقال : لولا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ” “إذا أحب الرجل الرجل فليخبره أنه أحبه”. ما أخبرتك. قال: ثم أخذ يعرض علي الخطبة. قال: أما إن عندنا جارية، أما إنها عوراء
“Ada salah seorang sahabat Rasul bertemu denganku lalu ia memegang pundakku dari belakang dan berkata :
أما إني أحبّك
“Sungguh saya mencintaimu.”
Dia lalu berkata :
أحبك الله الذي أحببتني له
“Semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut mencintaimu.”
Dia berkata, “Sekiranya Rasulullah SAW tidak bersabda: ‘Jika seorang pria mencintai saudaranya hendaklah dia memberi tahu bahwa dia mencintainya,’ maka tentulah ucapanku tadi tidak kuberitahukan kepadamu.” (lihat kisahnya dalam Adabul Mufrod 422/543. HR. Bukhari. Muhaddits Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
BACA JUGA: Meniru Tukang Parkir
Inilah ajaran Islam yang mengajarkan untuk saling mencintai. Ketika kita mencintai saudara kita karena Allah, maka ungkapkanlah cinta tersebut dengan mengatakan, “Inni uhibbuk” atau “Inni uhibbuk fillah”.
Lalu ketika saudaranya mendengar, maka balaslah dengan mengucapkan “ahabbakallahu alladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah turut mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintaiku karena-Nya).
Dan ini menunjukkan hendaknya cinta dan benci pada orang lain dibangun karena Allah, bukan karena mengikuti tren orang Korea atau “Barat” atau orang-orang yang tidak beriman Kepada Allah Yang Maha Esa, baik untuk maksud dunia semata apalagi hawa nafsu sesat. Wallahu A’lam. []
SUMBER: BIMBINGAN ISLAM