PALESTINA–Saeb Erekat, ketua negosiator senior Palestina sekaligus sekretaris jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) telah meninggal dunia pada Selasa (10/11/2020) setelah tertular Covid-19. Erekat meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Sebelumnya Erekat telah menerima transplantasi paru-paru di Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2017. Sebelum kematiannya, dia sempat mendapatkan perawatan untuk penyakitnya di Rumah Sakit Hadassah Israel di Yerusalem Barat.
BACA JUGA: Saeb Erekat Tuding AS Segera Dirikan Negara Baru di Palestina
Erekat, lahir di Yerusalem Timur pada 1955 dan lulus dari Universitas San Francisco di AS pada 1977 dengan gelar BA dalam Hubungan Internasional dan gelar MA dalam Ilmu Politik pada 1979. Ia menyelesaikan gelar Ph.D. dalam Studi Perdamaian dan Konflik dari Universitas Bradford di Inggris pada 1983. Dia adalah penulis delapan buku dan banyak makalah penelitian tentang politik Timur Tengah dan resolusi konflik.
Pada 1991, Erekat menjabat sebagai wakil ketua delegasi Palestina untuk Konferensi Madrid lalu menjadi Wakil Ketua pada negosiasi lanjutan di Washington (1992-1993). Pada 1994, ia diangkat sebagai Ketua Delegasi Palestina untuk negosiasi pemilu dan sejak itu menjadi anggota senior tim negosiasi Palestina. Dia telah banyak terlibat dalam semua negosiasi dengan Israel, termasuk yang dilakukan di Camp David (2000) dan di Taba (2001).
Sebelumnya, Erekat menjabat sebagai Menteri Pemerintahan Daerah pada tahun 1994. Pada 1993, ia diangkat sebagai Ketua KPU Pusat yang mempersiapkan pemilihan presiden dan legislatif. Dia mengundurkan diri dari jabatannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan di Yerikho. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC) pada 1996.
BACA JUGA: PLO Desak Dunia Lindungi Gaza
Dia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Masyarakat Studi Arab. Dia telah menjadi Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO sejak Juli 2015. Dia juga anggota Komite Sentral Fatah (FCC).
Pada Mei 2012, Erekat dirawat di rumah sakit di Ramallah setelah mengalami serangan jantung. Pada Oktober 2017 ia membutuhkan transplantasi paru-paru di Rumah Sakit Inova Fairfax di Virginia utara, AS. Pada 9 Oktober 2020 dia dinyatakan positif Covid-19, dan diisolasi di rumahnya di Jericho. Pada 18 Oktober 2020, setelah kesehatannya memburuk, dia dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Hadassah-Ein Karem, di Yerusalem Barat, di mana dia meninggal pada usia 65 tahun.
Ia meninggalkan seorang istri, Niemeh Erekat, dan empat anaknya, Dalal, Salam, Ali, dan Mohammad. []
SUMBER: WAFA