APAKAH Kamu termasuk mukmin yang mencintai Allah SWT dan utusanya Muhammad SAW? Jika iya, terus bagaimana mungkin Anda berperilaku seakan ‘tidak tahu berterima kasih’ kepada keduanya. Maksudnya?
Coba renungkan, jika seseorang yang sangat mencintai kamu tengah melihatmu dalam kegundahan dunia, lalu ia menulis sebuah surat atau risalah yang berisi kunci-kunci rahasia kebahagiaan, kemudian berusaha mengirimkannya kepadamu melalui sebaik-baik utusan, namun musuh-musuh yang sangat membencimu tidak rela jika surat tersebut sampai kepadamu, maka dengan berbagai cara mereka terus menghalangi utusan ini.
BACA JUGA:Â Diungkap Alquran, Inilah Gambaran Langit pada Peristiwa Kiamat
Sesekali mereka pengepungannya, mengusirnya dari kampung halamannya. Bahkan beberapa kali mereka berusaha membunuhnya, sampai-sampai paman tercintanya, sahabat-sahabat terdekatnya, relah mengorbankan nyawa agar surat tersebut sampai kepadamu.
Meski demikian, utusan tetap bertekad membawa risalah tersebut walau harus menghadapai berbagai peperangan, hingga ia dan para sahabatnya berhasil membuka Makkah Al-Mukarramah dan sukses menyampaikan Risalah tersebut kepada kamu, kita, dan seluruh ummat manusia.
Setelah utusan ini melalui banyak pengorbanaan darah dan air mata, yang tidak lain adalah Rasululullah SAW, dalam menyampaikan Risalah atau Alquran dari Sang Maha Pengasih. Akhirnya Alquran telah sampai kepadamu.
Apakah masuk akal, jika kamu justru mengacuhkan surat itu, setelah semua pengorbanan yang Rasulullah lakukan? Apakah kamu tidak malu kepada beliau? Sungguh demi Allah, sangat memalukan, apakah ini balasan yang pantas untuk baginda Rasulullah?
BACA JUGA:Â Diungkap Alquran, Inilah Gambaran Langit pada Peristiwa Kiamat
Tahukah jika Rasulullah SAW mengeluh kepada Allah di hari kiamat kelak, karena ummatnya mengacuhkan Alquran, sekali lagi coba kita renungkan makna Ayat berikut.
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang tidak diacuhkan,” (QS. Al-Furqan: 30). []