DIRIWAYATKAN, suatu ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid melaksanakan ibadah haji di Kota Makkah. Setelah menunaikan ibadah haji, dia mengunjungi Kota Madinah untuk menemui Imam Malik, salah satu imam 4 mazhab. Saat itu Imam Malik dikenal sebagai ulama yang alim.
Kisah pertemuan Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Imam Malik itu dikisahkan Syekh Abdul Aziz Asy-Syinawi, dalam Biografi Empat Imam Mazhab.
Pertemuan itu dimulai ketika Harun Ar-Rasyid mengirimkan utusan kepada Imam Malik untuk memanggil sang Imam guna mendapatkan ilmu darinya.
BACA JUGA: Imam Malik Tak Takut Dikatai Bodoh
Namun, Imam Malik berkata kepada utusan Harun Ar-Rasyid, “Katakanlah kepada Amirul Mukminin, sesungguhnya orang yang mencari ilmu harus mendatangi ilmu itu, dan bukan ilmu yang mendatanginya.”
Mendengar hal itu, Amirul Mukminin Khalifah Harun Ar-Rasyid mengalah dan mengunjungi Imam Malik di rumahnya.
Harun Ar-Rasyid kemudian memerintahkan mengosongkan majelis dari orang-orang.
Akan tetapi, Imam Malik menolak kecuali jika orang-orang tetap berada pada posisinya semula. Beliau mengatakan, “Jika ilmu itu dihalangi dari manusia secara umum, maka tidak ada kebaikan padanya untuk orang yang khusus.”
Imam Malik melihat posisi dirinya sebagai pengajar dan posisi Harun Ar-Rasyid sebagai murid. Beliau berpandangan, bahwa termasuk salah satu kerendahan bagi dirinya dan ilmunya jika ia mendatangi seorang murid dengan ilmunya.
BACA JUGA: Mari Kenali Sejarah Singkat Imam Malik
Harun Ar-Rasyid akhirnya menerima keputusan itu dengan penuh keridahaan, dan ia pun mendatangi Imam Malik.
Ketika Harun Ar-Rasyid hendak melanjutkan perjalanan, dia memberikan harta sebanyak 400 dinar kepada Imam Malik seraya berucap, “Wahai Abdu Abdillah ini adalah hadiah.”
Imam Malik menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, saya tidak berhak mendapatkan sedekah dan tidak pula mendapatkan hadiah.”
Harun Ar-Rasyid bertanya, “Mengapa engkau tidak mau menerima hadiah, sementara nabi saya menerima hadiah?”
Imam Malik menjawab, “Saya bukan nabi.” []
Referensi: Biografi Empat Imam Mazhab/Karya: Syekh Abdul Aziz Asy-Syinawi/Penerbit: Ummul Qura/Tahun: 2016