KITA mungin sudah biasa mendengar ungkapan “Hidup mengalir seperti air.” Sepintas ungkapan ini terdengar begitu indah, bijak, dan puitis. Maka banyak orang yang menggunakan ungkapan ini sebagah falsafah hidupnya.
Namun jika kita merenungi lebih dalam apalagi kita menyikapinya atau memahaminya dengan cara yang salah, ungkapan “Mengalir seperti air” akan menjadikan diri kita terpuruk tidak memiliki prestasi apa-apa.
BACA JUGA: Inilah yang Harus Dicari Jika Ingin Terhindar dari Kesusahan
Ciri pemahaman salah terhadap ungkapan mengalir seperti air adalah menjadikan dirimu menjadi tidak berdaya. Kamu tidak melakukan apa-apa, kamu malas namun merasa benar karena merasa sudah mengikuti prinsip ini.
Jangan sampai menggunakan ungkapan ini sebagai alasan kemalasanmu untuk tidak mau kerja keras, tidak berlatih, dan tidak mau melakukan ikhtiar yang optimal.
Saat kamu melihat orang kerja keras dan berusaha penuh determinasi, kemudian kamu berkata, “Saya mengalir seperti air saja, sambil tersenyum dan santai. Dia akan mendapatkan sesuatu, sementara kamu? Ya, kamu akan mendapatkan rasa santai saat ini.
Perlu kamu ketahui bahwa salah satu sifat air ialah selalu menuju tempat yang rendah. Saat kamu memikirkan ungkapan mengalir seperti air, jangan sampai bayanganmu memikirkan sesuatu rendah. Artinya kamu tidak lagi berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi. Pencapaian menurun, kinerja menurun, dan prestasimu menurun. Kemudian dalam hati berkata, biarlah, saya memang memegang prinsip mengalir seperti air. Apa adanya saja, tidak usah ngoyo.
BACA JUGA: Hidayah akan Datang pada Mereka yang Berusaha
Kita harus bisa mengubah cara pandang “Hidup mengalir seperti air” menjadi dorongan yang positif. Jika air mengalir dengan cara terkendali, maka ia akan memberikan manfaat yang besar. Kita bisa lihat bahwa sungai menjadi sumber kehidupan. Air menghasilkan energi, menyuburkan tanah, dan membersihkan diri. Itulah air. Jadi, “Mengalir seperti air” adalah kamu memberikan manfaat dan membawa kebaikan kepada sesama. []
SUMBER: MOTIVASI ISLAMI