SALAH satu kejayaan peradaban Islam yang menjadi mimpi pada era kini adalah saat kegemilangan tampuk kekuasaan khilafah Islam di tangan Harun al-Rasyid pada pemerintahan Abbasiyyah.
Sebagai salah satu wujud sikap Harun al-Rasyid terhadap pengagungan Ilmu, Islam dan ahlinya, ia tak segan menggunakan kekuataan pada kekuasaannya untuk menegakkan kalimat Allah. Salah satunya saat menghadapi seorang zindiq.
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Asakir dari Ibnu Aliyah, ia berkata, “Harun al-Rasyid menangkap seorang zindiq (yang rusak akidahnya). Ia memerintah agar si zindiq ini dipenggal. Si zindiq ini berkata kepada Harun, “Engkau tidak akan memenggal kepalaku.” “Aku akan membuat orang-orang terhenti dari ulah burukmu”, jawab Harun.
BACA JUGA: Harun Al-Rasyid dan Sikap Agungnya terhadap Ilmu
Si Zindiq ini berkata lagi:
فأين أنت من ألف حديث وضعتها على رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم كلها ما فيها حرف نطقب
“Apa yang bisa kau lakukan terhadap 1000 hadits yang telah kupalsukan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Semua hurufnya telah terucapkan.”
Ia menakuti Harun, kalau dia mati siapa yang bakal menunjukkan hadits-hadits palsu yang telah beredar itu. Karena dia yang membuat, dia pulalah yang tahu mana ucapan-ucapannya.
Tapi Harun al-Rasyid tidak menggubris tawarannya. Dengan percaya diri ia menjawab,
فأين أنت يا عدو الله من أبى إسحاق الفزارى وعبد الله بن المبارك ينخلانها فيخرجانها حرفا حرف
“Apakah kau tidak tahu wahai musuh Allah tentang keahlian Abu Ishaq al-Fazari dan Abdullah bin al-Mubarak? Mereka akan menelitinya dan menilainya huruf per huruf.”
BACA JUGA: Harun Al-Rasyid dan Nikmat (Segelas) Air
Atas sikapnya tersebut, Para ulama memuji Khalifah Harun al-Rasyid atas keadilannya dan keshalehannya.
Salah satunya, Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,
ما من نفس تموت أشد علي موتا من أمير المؤمنين هارون ولوددت أن الله زاد من عمري في عمره
“Tak ada seorang pun yang kematiannya lebih kutangisi dibanding kematian Amirul Mukminin Harun. Aku berandai kalau Allah mengambil jatah usiaku untuk ditambahkan pada usianya.”
Murid-murid Fudhail bin Iyadh berkata, “Kami menganggap bahwa ucapan beliau hanya sanjungan berlebihan terhadap Harun al-Rasyid. Ketika Harun wafat. Kemudian muncullah fitnah. Khalifah al-Makmun menyebarkan pemahaman khalqul quran di tengah masyarakat. Kami pun berkata, ‘Guru kita sangat paham terhadap apa yang ia ucapkan’.” []
SUMBER: KISAHMUSLIM