IKIRMAH bin Abu Jahal lari, sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengizinkan untuk membunuhnya bersama sembilan orang lainnya. Melihat ancaman mati dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, Ikrimah bin Abu Jahal melarikan diri ke Yaman.
Pada saat itu istrinya yang bernama Ummu Hakim masuk Islam dan meminta perlindungan dan keamanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk Ikrimah, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Dia aman.”
BACA JUGA: Syekh Ikrimah Shabri: Bukan Hanya Warga Al-Quds yang Bela Masjidil Aqsha
Ummu Hakim melakukan perjalanan untuk mengembalikan suaminya ke Makkah. Dalam perjalanannya ini, ia ditemani seorang lelaki Romawi. Lelaki ini melihat adanya kesempatan untuk berbuat mesum karena mereka hanya berdua saja, sementara jarak perjalanan sangat jauh.
Akan tetapi, Ummu Hakim menolaknya hingga akhirnya mereka berdua sampai di suatu pantai. Disinilah takdir menundukkan Ikrimah.
Ikrimah berkata kepada salah satu seorang nahkoda kapal, “Bawalah aku sampai ke Yaman dan aku akan memberikan apa yang kamu inginkan.”
Nahkoda kapal berkata, “Tidak, kecuali kamu ikhlas.”
“Bagaimana cara berikhas?” Tanya Ikrimah.
“Kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad utusan Allah.” Jawab nahkoda kapal.
Dengan kesal Ikrimah berrkata, “Ini adalah Tuhan Muhammad yang kami diajak kepada-Nya.”
Ikrimah mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah ialah seruan Rasulullah yang saat itu ia hindari. Lalu ia kembali berputar arah, namun ia sangat terkejut, karena tepat di depannya terdapat istrinya.
Istrinya berkata, “Aku datang kepadamu dari manusia yang paling baik, mannusia yang paling penyayang, manusia yang paling santun, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku telah meminta perlindungan dan keamanan untukmu darinya. Beliau telah menjamin keamananmu, maka janganlah kamu binasakan dirimu sendiri! Kembalilah, karena sesungguhnya kamu akan aman.”
Ummu Hakim menceritakan hal ihwal pemuda Romawi yang bersamanya. Ia telah meminta bantuan kepada sebagian orang-orang pedalaman dan mereka mau memberikan bantuan. Ia masih tetap bersama dengan pemuda ini, sehingga nafsu pemuda ini tertuju kepadanya. Maka dalam perjalanan menuju Makkah, Ikrimah pun membunuh pemuda tersebut.
Saat diajak berduaan oleh Ikrimah, Ummu Hakim berkata, “Wahai Ikrimah, sesungguhnya kamu musyrik, sedang aku muslimah. Allah telah mengharamkan diriku atasmu.”
BACA JUGA: Masuk Islamnya Ikrimah Ibn Abu Jahal, Putra Orang Paling Zalim
Mendengar apa yang diucapkan istrinya tersebut tentu saja membuat hati ikrimah terluka, bak tertusuk anak panah dan pikirannya menjadi kacau balau.
Sementara di Makkah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri diantara para sahabatnya sambil bersabda, “Sesungguhnya Ikrimah bin Abi Jahal akan datang kepadamu dalam keadaan beriman dan berhijrah, maka janganlah kamu mencela ayahnya, karena mencela orang yang sudah mati dapat menyakitkan orang yang masih hidup, walaupun celaan itu tidak sampai kepada orang yang sudah mati.” []
Sumber: Kisah Teladan 20 Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk Anak/Karya: Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir, Irsyad Baitus Salam/2006