KELAHIRAN merupakan proses penting dalam tahap awal kehidupan seseorang. Tahapan ini ditandai dengan proses persalinan seorang ibu.
Persalinan juga merupakan momen penting bagi seorang ibu. Ketika seorang bayi dihantarkan agar bisa hidup di dunia, pada saat yang sama, seorang ibu mempertaruhkan nyawa bahkan hingga nyaris mendekati kematian.
Rasa tak nyaman, nyeri, perasaan yang campur aduk muncul, membuat ibu kaget karena mengalami hal tak terbayangkan. Dia bahkan bisa mengalami stres hingga depresi.
BACA JUGA: Metode Persalinan Tanpa Rasa Sakit ada dalam Alquran
Lantas, perubahan apa saja yang dihadapi seorang ibu terkait persalinan?
1 Perut masih buncit dan bergelambir
Bayi dan plasenta sudah keluar tak lantas membuat perut ibu langsung kempes dan ramping. Jika sebelumnya saat hamil perut kencang, maka setelah melahirkan perut tetap membuncit tapi bergelambir. Hal ini memang sangat tidak nyaman. Kulit masih merenggang, meski bayi sudah keluar. Untuk membuat ibu lebih nyaman, sangat direkomendasikan mengunakan korset berbahan lembut.
2 Keringat mengucur dan buang air kecil lebih sering
Segera setelah melahirkan, berat akan menurun 4,5 hingga 5 kg, ini meliputi gabungan berat bayi, plasenta, dan cairan ketuban. Tetapi ibu masih akan membawa kelebihan berat badan dalam 24 jam pertama, yang sebagian besar adalah air. Setelah operasi caesar ibu mungkin akan mengalami pembengkakan ekstra di seluruh tubuh sebagai akibat dari cairan IV.
Kelebihan air dalam tubuh ibu selama 24 jam akan dikeluarkan melalui urine dan keringat. Jangan kaget jika ibu terus-menerus berkeringat dan buang air kecil lebih sering.
3 Nifas/pendarahan
Setelah persalinan pervaginam atau operasi caesar, ibu akan mengalami masa nifas dan mengeluarkan lokia dari vagina, yang terdiri dari sisa darah, lendir, dan jaringan yang mengelupas dari lapisan rahim. Bagi banyak wanita, pendarahan cukup berat dalam tiga sampai 10 hari pertama pascapersalinan, tetapi ini normal dan akan berkurang selama beberapa minggu berikutnya.
BACA JUGA: Doa Menjelang Persalinan
4 Kram panggul
Jangan mengira ibu tak akan mengalami kram dan kontraksi lagi setelah melahirkan. Kontraksi di area panggul dan perut masih akan terjadi terutama ketika menyusui. Ini merupakan tanda kalau rahim sedang kembali ke bentuk semula.
Menyusui jadi salah satu pemicu kontraksi rahim setelah melahirkan agar kembali pada ukuran normal. Merupakan sistem alami tubuh yang kerap memicu rasa nyeri, tak nyaman hingga sulit tidur pada ibu. Kontraksi ini bisa terjadi hingga 6 minggu.
5 Rasa sakit di area intim
Setelah melahirkan, butuh waktu lama untuk tubuh mejalani pemulihan. Jika melahirkan pervaginam (normal) perineum (area antara rektum dan vagina) akan meregang, bengkak, memar, dan mungkin robek. Beberapa ibu juga harus dijahit oleh dokter bidan di area tersebut, sehingga muncul rasa nyeri luar biasa di area intim.
Akan sangat sulit buang air kecil dan air besar selama 24 jam pasca persalinan. Demi mengurangi rasa nyeri, ibu biasanya diberikan obat pereda agar bisa istirahat dengan lebih nyaman.
Mengingat semua hal yang harus dihadapi tersebut, persiapan sangat dibutuhkan ibu jelang persalinan. Bukan hanya menyiapkan kebutuhan bayi tapi juga kebutuhan ibu. Termasuk menyiapkan diri untuk mengalami perubahan drastis dalam 24 jam pasca persalinan.
Dukungan suami dan keluarga akan sangat berarti pada masa-masa sulit tersebut. []
SUMBER: WHAT TO EXPECT