SIHIR adalah ilmu hitam. Praktek sihir sudah ada sejak zaman para nabi. Mereka yang mengamalkan ilmu sihir sejatinya bersekutu dengan jin agar mendapatkan kekuatan atau pengaruh. Namun yang wajib diingat, sihir tidak akan berdampak tanpa seizin Allah SWT!
Sihir merupakan salah satu perbuatan syirik yang sangat dilarang oleh Allah karena termasuk ke dalam dosa besar yang wajib dihindari.
BACA JUGA: Jarang Diketahui, Inilah Sejarah Kemunculan Ilmu Sihir
Mantan mufti Kerajaan Saudi Arabia, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah pernah mengatakan beberapa sebab seseorang bisa mudah terkena sihir:
1. Lalai dari mengingat Allah
2. Tidak mau perhatian pada ketaatan (ibadah)
3. Tidak mau perhatian pada zikir-zikir syar’i (seperti zikir pagi, petang, sebelum tidur, ketika masuk kamar mandi, -pen)
Sedangkan orang yang senantiasa berzikir, rajin ibadah dan perhatian dengan zikir-zikir yang ada dasarnya, maka asalnya ia selamat dari gangguan sihir. Orang yang istiqamah menjalankan hal-hal tersebut akan selamat dari penguasaan setan. Beda halnya dengan yang gemar maksiat dan lalai dari mengingat Allah, sangat rentan sekali mendapatkan gangguan dan was-was setan. (Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb, 3:298)
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36).
Adapun cara mengatasi sihir adalah dengan membacakan Alquran, doa atau zikir yang mubah.
Seperti ini dibolehkan berdasarkan keumuman dalil yang membolehkan ruqyah. Di antara dalilnya adalah,
عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الأَشْجَعِىِّ قَالَ كُنَّا نَرْقِى فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَرَى فِى ذَلِكَ فَقَالَ « اعْرِضُوا عَلَىَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ »
Dari ‘Auf bin Malik Al-Asyja’iy, ia berkata, “Kami melakukan ruqyah di masa jahiliyah, lalu kami berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu dengan ruqyah yang kami lakukan?” Beliau bersabda, “Coba tunjukkan padaku ruqyah yang kalian lakukan. Ruqyah boleh saja selama di dalamnya tidak terdapat kesyirikan.” (HR. Muslim, no. 2200).
BACA JUGA: Ketahuilah, Ini Macam-macam Sihir yang Harus Diwaspadai
Dari ‘Imran bin Hushain, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لاَ رُقْيَةَ إِلاَّ مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ
“Tidak ada ruqyah kecuali pada penyakit karena mata hasad (dengki) atau karena sengatan binatang.” (HR. Abu Daud no. 3884 dan Tirmidzi no. 2057. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih). []
SUMBER: RUMAYSHO