TEL AVIV–Sejumlah media Israel melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden telah menunjuk diplomat AS Antony (Tony) Blinken, sebagai menteri luar negeri dalam kabinetnya.
Situs Wa La Israel mengungkap, Selasa (24/11/2020) Antony Blinken adalah seorang Yahudi dan termasuk pendukung Israel, namun juga mendukung kesepakatan nuklir dengan Iran.
Tak hanya itu, rekam jejak Tony Blinken ternyata dipenuhi dukungan pada perang serta intervensi militer di Timur Tengah. Dia mendukung aksi militer AS di Irak, Libya, Suriah, hingga Yaman.
BACA JUGA: Pejabat Fatah ke Menlu AS: Palestina Bukan Republik Pisang
Menurut situs tersebut, penunjukan Blinken sebagai representasi keinginan pemerintahan AS baru untuk mengharmoniskan hubungan AS dengan dunia dan Israel, yang terganggu selama pemerintahan Trump.
Blinken sebelumnya pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional di Gedung Putih, saat pemerintahan mantan Presiden Barak Obama.
Pada 2013, Presiden Barack Obama melancarkan intervensi militer ke Libya untuk menggulingkan Muammar Khadafi.
Menurut laporan Politico, Tony Blinken adalah salah satu pejabat yang mendukung serangan ke Libya untuk melawan Khadafi. Kebijakan ini juga didukung Hillary Clinton yang waktu itu menjabat sebagai menlu.
Khadafi memang sukses dilengserkan, namun hingga kini situasi Libya masih belum stabil, bahkan Libya kini punya dua pemerintahan.
Pada 2016, Presiden Obama mengakui bahwa intervensi Libya adalah kesalahan terburuk dalam pemerintahannya.
BACA JUGA: Menlu AS: Trump Dikirim Tuhan untuk Selamatkan Israel dari Iran
Disebutkan bahwa Blinken (58) mendukung kembalinya kesepakatan nuklir dengan Iran. Dan pernah menjadi salah satu delegasi Amerika dalam perundingan dengan Israel terkait ratifikasi nuklir.
Menlu AS sebelumnya Mike Pompeo beberapa waktu lalu mengunjungi permukiman zionis di Tepi Barat dan mendukung rencana Israel untuk melakukan aneksasi wilayah Tepi Barat. []
SUMBER: PALINFO