NABI Ibrahim memiliki dua anak laki-laki, yaitu Nabi Isma’il dan Nabi Ishaq. Nabi Ishaq adalah putra keduanya yang lahir dari Sarah, istrinya.
Ketika Nabi Ibrahim melewati sebuah cobaan untuk mengorbankan anak laki-lakinya yang penuh kasih, Nabi Isma’il, tak lama Allah berikan kabar gembira tentang kelahiran anak laki-laki dari Sarah yaitu Nabi Ishaq.
Sebagaimana firman Allah swt, “Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.” (Ash-Shafaat : 112)
BACA JUGA: Kisah Sarah, Istri Cantik Nabi Ibrahim Ketika Diganggu Raja Mesir
Ketika Malaikat mengabarkan mengenai Sarah yang mengandung Nabi Ishaq, ketika itu Nabi Ibrahim telah mencapai usia seratus tahun dan Sarah berusia sembilan puluh tahun. Mereka hampir kehilangan semua harapan di usianya yang sudah lanjut.
Namun, tidak ada yang mustahil bagi Allah swt. sehingga dengan kuasa-Nya tidak ada yang tidak mungkin. Sekalipun Nabi Ibrahim sudah berusia lanjut begitupun dengan Sarah, istrinya. Ketika datang kabar gembira kepada Nabi Ibrahim tentang kelahiran anak yang bijak, istrinya tertawa dan tidak mempercayainya.
Dia mengatakan bahwa dia telah melewati usia dan sekarang ini hanya sebuah kebodohan untuk mengharapkan seorang anak. Bahkan nama Ishaq itu sendiri diberikan karena ketika kabar gembira itu disampaikan, Sarah tertawa. Yang mana nama Ishaq itu dalam bahasa mesir artinya tertawa.
Sebagaimana Allah sampaikan dalam firman-Nya, “Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir puteranya) Ya`qub.
BACA JUGA: Cemburukah Sarah terhadap Hajar?
Isterinya berkata, ‘Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.’
Para malaikat itu berkata, ‘Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.’” (QS. Huud : 71-73)
Nabi Ishaq lahir seperti yang dikehendaki Allah swt. Dia adalah hamba pilihan dan keturunannya adalah orang-orang dengan tingkat spiritual tinggi dan budi pekertinya luhur. []