PERNAHKAH kamu melakukan sesuatu karena melihat pahala yang telah disiapkan Allah SWT? Bisa jadi banyak orang melakukan hal itu. Tak sedikit Muslim yang mau melaksanakan hal-hal sunnah, karena ada pahala di balik itu.
Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa pahala itu bisa menyebabkan seseorang tidak ikhlas dalam beribadah, melainkan hanya ingin memperoleh pahala saja. Lantas, benarkah demikian? Mengapa harus ada pahala?
BACA JUGA: Pahala bagi Muslim yang Masih Terbata-bata saat Membaca Alquran
Kamu punya anak kecil? Cobalah perintahkan padanya untuk belajar shalat. Apa yang akan terjadi? Tentu, ia menolaknya bukan! Dan sekarang coba pancing dengan hadiah. Tentu ia mau melaksanakannya. Tapi, jangan beri hadiah saat itu juga, tapi nanti setelah ia mulai sering melaksanakan shalat. Kamu hanya berjanji saja padanya.
Setelah ia sering melaksanakan shalat, tentu anak tidak lagi mengharapkan hadiah itu. Karena seringnya melaksanakan shalat, maka tanpa hadiah pun anak akan terbiasa melakukannya. Meski begitu, kamu harus memberikan hadiah yang telah dijanjikan, sebagai bentuk bahwa kamu tidak ingkar janji.
BACA JUGA: Agar Pahala Sedekah Utuh Kita Dapatkan, Begini Caranya
Seperti itu pula dengan Allah SWT, yang selalu mengiming-imingi kita dengan pahala. Lalu, apakah pahala itu dapat kita rasakan saat ini juga? Tidak! Pahala itu dapat menjadi pemberat timbangan kita di hari akhir.
Awalnya tentu kita tergiur dengan pahala yang dijanjikan Allah. Tetapi, setelah kita sering melakukannya, apakah kita selalu menghitung-hitung pahala yang akan didapatkan? Tentu saja tidak! Kita sudah mulai terbiasa melaksanakan sesuatu hanya kepada Allah. Karena, kita mulai mengetahui bahwa Allah itu yang memberikan pahala, maka dekat dengan-Nya akan memberikan keuntungan berlebih bagi kita. Wallahu ‘alam. []