ALJAZAIR–Pemerintah Aljazair dikabarkan telah menandatangani kontrak untuk membeli 14 jet tempur Sukhoi SU-57 Rusia. Langkah ini dilakukan saat ‘perlombaan senjata’ Aljazair dengan tetangganya Maroko meningkat, situs berita Maroko melaporkan.
Menurut laporan Sputnik yang dikutip MEMO pada Selasa (24/11/2020), pemerintah Rusia mengatakan bahwa pemerintah Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune telah membeli pesawat tempur dari Rusia dengan harga hampir 2 miliar USD.
BACA JUGA:Â Pecat 900 Karyawan, CEO Perusahaan Asal Jerman Ini Dideportasi dari Aljazair
Menurut laporan, Aljazair dan Rusia telah menandatangani perjanjian tersebut lebih dari setahun yang lalu usai mereka mengumumkan niat untuk melakukan transaksi tersebut.
Situs web Aljazair Mina Defense melaporkan pada 2019 bahwa kemungkinan kesepakatan senjata antara Aljazair dan Rusia menjadi alasan di balik keputusan Maroko untuk membeli jet tempur F-16 dari Amerika Serikat (AS).
AS yang merupakan pemasok senjata utama Maroko, telah mengumumkan pada Agustus lalu bahwa langkah terakhir telah diselesaikan untuk penjualan jet tempur F-16 ke Maroko.
Sementara itu, data terbaru yang diterbitkan oleh Center for International Policy (CIP) menunjukkan bahwa Maroko membeli 91% senjatanya dari AS, lebih banyak daripada negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
BACA JUGA:Â Presiden Aljazair Terpilih: Kami akan Tetap Dukung Palestina Merdeka
Sementara itu, Aljazair merupakan pelanggan senjata setia Rusia dan memperoleh 67 persen senjatanya dari industri militer Rusia, sedangkan sisanya membeli dari Cina dan Jerman.
Mina Defense mengatakan bahwa jika rumor tentang kesepakatan senjata itu benar, maka Aljazair akan menjadi negara pertama di pantai selatan Mediterania yang memiliki pesawat tempur siluman generasi kelima, setelah menjadi negara pertama yang memperoleh jet tempur generasi keempat.
Aljazair menjadi kekuatan militer terkuat ke-28 secara global dari 138 negara pada tahun 2020 menurut Global Power. Aljazair berusaha mempertahankan posisinya dengan melakukan banyak pembelian untuk memodernisasi dan mempercanggih peralatan militernya. []
SUMBER: MEMO