DALAM Islam dua kitab hadis terkemuka yang menjadi rujukan utama setelah Alquran adalah kitab hadis Shahih, yakni Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Keduanya dianggap sebagai kitab yang paling otentik dan terpercaya selama berabad-abad.
BACA JUGA: Inilah 2 Kitab Hadis Shahih yang Jadi Rujukan Muslim setelah Alquran
Nah, berikut ini fakta tentang kedua kitab Shahih tersebut:
1 Shaih Al-Bukhari
Beberapa fakta tentang Sahih Al-Bukhari:
1. Ini berisi 7.275 Hadis, yang dia pilih dari sejumlah besar Hadis yang dia kumpulkan.
2. Jumlah Hadis lengkap yang tidak terulang adalah 2230.
3. Semua Hadis yang disebutkan adalah asli (shahih).
4. Syarat untuk menerima Hadis sangat ketat. Seperti:
- Rantai perawi harus terhubung, yaitu setiap perawi pasti pernah bertemu dengan pendahulunya, (orang yang mendengar Hadits dari, hingga Nabi).
- Agar bisa dimasukkan dalam Sahih, perawi harus memiliki kualitas tertinggi dalam hal kesalehan, sopan santun, ingatan, integritas, dll.
5. Kitab itu bukan sekedar buku narasi; Ini pada dasarnya adalah program studi tentang Hadis, turunannya, induksi dan penelitiannya.
6. Masing-masing dari 97 babnya dipimpin oleh ayat yang relevan dari Alquran yang melengkapi makna Hadis yang dikutip.
7. Akhirnya, lebih banyak lagi yang bisa dikatakan tentang karya monumental ini, namun, cukup dikatakan bahwa banyak orang telah mencapai ketenaran dan mencapai kualifikasi tertinggi dengan mempelajari, meneliti, dan berpendapat tentang Kitab Hadis ini.
2 Sahih Muslim
Beberapa fakta tentang Sahih Muslim:
1. Buku ini berisi 4000 Hadis yang tidak diulang dan 12000 Hadis yang diulang.
2. Banyak hadis dalam kitab ini juga diriwayatkan dalam Sahih Al-Bukhari, tetapi dengan rantai perawi yang berbeda.
3. Dalam setiap bab lebih dari satu Hadis dengan arti yang sama tetapi dengan rantai dan teks yang berbeda terdaftar. Hadis pertama di setiap bab adalah yang terkuat, diikuti oleh riwayat yang lebih lemah untuk memperkuat narasi yang lebih lemah.
4. Klasifikasi yang sangat baik.
5. Kitab ini diteruskan dengan pengantar rinci tentang dasar ilmu-ilmu Hadits.
BACA JUGA: Tokoh Ilmu Fiqih juga Jago Ilmu Hadis Lho!
3 Perbandingan
1. Berdasarkan keaslian atau keotentikan hadis, Sahih Al-Bukhari lebih direkomendasikan daripada Sahih Muslim. Sebab, Imam Al-Bukhari lebih ketat dalam memilih Hadis (rantai sanad) daripada Imam Muslim. Selain mempertimbangkan semua syarat dalam Hadits Sahih, Imam Al-Bukhari juga menetapkan syarat lebih lanjut bahwa seorang perawi harus bertemu dengan orang yang menjadi sumber haditsnya.
Sementara Imam Muslim tidak menetapkan bukti bertemu dengan narator dari siapa ia meriwayatkan, namun menurutnya cukup menerima hadits seorang perawi jika ia hidup di periode yang sama dan ada kemungkinan bertemu dengan narator dari siapa dia melaporkan Hadis.
Jadi, seleksi hadis oleh Imam Muslim tidak seketat seleksi yang dilakukan Imam Al-Bukhari.
2. Dari segi kompilasi, Shahih Bukhari juga dianggap lebih andal dari keduanya. Tatanan Muslim atas materinya telah diakui lebih unggul, dan memang demikian.
Sementara Imam Al-Bukhari membuat hadis dalam koleksinya bersaksi tentang berbagai poin hukum, Imam Muslim membebaskan polanya. []
SUMBER: ISLAMWEB | ABOUT ISLAM