INI kisah ayah saya. Dia bertugas di Korps Marinir Amerika Serikat dari tahun 1967-1970. Dia pernah terlibat dalam Perang Vietnam. Ayah saya telah berada di sana sepanjang hidup saya.
Saya ingat di hari saya masuk Islam, bertahun-tahun yang lalu, dia mendukung sepenuhnya keputusan saya. Saya juga telah berdoa selama bertahun-tahun agar orang tua saya menjadi Muslim.
Ayah saya memiliki kondisi medis yang buruk karena terpapar Agen Oranye selama dinasnya. Dia telah tinggal bersama keluarga saya selama 9 tahun terakhir. Kami merawatnya sepanjang waktu.
BACA JUGA: Mualaf Norwegia, Masuk Islam setelah Lihat Tagar #BoycottFrance
Suamiku menjaga ayahku sama seperti aku. Apa pun yang ayah butuhkan, dilakukan suamiku termasuk membantunya untuk memandikannya. Masha Allah, ini seolah balasan bahwa apapun yang diderita ayah saya kini, dulu dia selalu membantu semua orang. Dia akan memberikan apapun untuk seseorang yang membutuhkan.
Masha Allah. Jadi kami semua di sini untuk membantunya dan meringankan bebannya. Insya Allah. Lebih dari 8 tahun yang lalu doa saya terkabul. Ayah saya akhirnya mengucap Syahadat. Masya Allah, Allah Akbar.
Sampai hari ini saya masih meneteskan air mata ketika memikirkan berkah ini. Ayah saya meskipun secara fisik sulit baginya untuk shalat, tapi dia tidak pernah melewatkannya. Tidak peduli di rumah sakit, atau di atas tempat tidur. Dia selalu menunggu datangnya shalat.
Saya ingat ketika tumbuh dewasa ayah saya tidak mengamalkan agama. Saya berdiskusi sebelum dia masuk Islam, menjelaskan kepada ayah saya bahwa Allah SWT Maha Mengampuni.
Perang telah menghantuinya seperti banyak veteran lainnya. Ayah saya selalu ingin melihat saudara-saudara dan sahabatnya di toko. Mengucapkan salam kepada mereka. Sebagian besar mereka berjalan melewatinya dan tidak mengatakan apa-apa sebagai balasannya.
BACA JUGA: Dari Logika Atheis, Mualaf Ini Akhirnya Menemukan Islam
Ayah saya memakai topi Bola Veteran Vietnam, dan biasanya Kaos Korps Marinir. Saya melihat senyum memudar dari wajahnya karena dia kadang-kadang tidak mendapat balasan. Kecuali jika mereka melihat saya berjalan di belakangnya.
Saya ingin menggunakan ini sebagai pesan. Saya berharap dalam komunitas kita, kita tidak melihat perbedaan. Kita semua sama. Kita memiliki kewajiban untuk bersikap baik terhadap orang lain.
Melalui kebaikan terhadapnya, ayah saya masuk Islam. Betapa berkahnya ini. Semoga Allah SWT selalu memberkatinya.
Kita memiliki kewajiban untuk bersikap baik kepada orang lain tidak peduli apakah mereka Muslim atau bukan. Kita perlu menjadi sukarelawan di komunitas kita untuk berada di samping orang lain. Menunjukkan pada mereka apa itu Islam. Bukan mewujudkan citra buruk yang biasa mereka lihat di media tentang Islam. (Eayrs) []
SUMBER: FB REVERT TO ISLAM