MENANGIS merupakan perbuatan yang alami. Terkadang jatuhnya air mata itu tidak disadari oleh seseorang. Namun biasanya, kita menangis ketika berada dalam keadaan-keadaan tertentu yang memberikan perasaan berbeda pada kenyamanan pikiran dan hati. Sehingga, kita tak mampu untuk menahan beratnya beban yang dipikul itu, hingga tangislah yang bisa kita lakukan.
Ternyata, menangis itu juga telah diatur dalam Islam, bahwa ada tangis yang harus memberikan efek sehat dan dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Lantas, bagaimana menangis yang sehat dan dianjurkan?
BACA JUGA: Nabi Menangis karena 2 Ayat Ini
Tentu dilematis untuk menjawabnya, karena masing-masing orang mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Kondisi praktis menangis yang paling baik adalah tidak menahan tangis, melepaskan yang harus dilepaskan, dan menangis dalam waktu tertentu.
Janganlah menangis dalam kondisi berlebihan. Menangis yang berlebihan bisa menimbulkan penurunan fungsi imunitas tubuh.
Kemudian, bagaimana agama memandang masalah menangis ini? Ternyata Allah SWT dalam firman-Nya juga menyinggung hal ini. Dalam surat An-Najm ayat 43, Allah SWT berfirman, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.”
Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 83, “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Quran dan kenabian Muhammad).”
Berdasarkan dua ayat tersebut, menangis yang sangat dianjurkan adalah menangis karena takut (takwa) kepada Allah SWT dan tatkala ingat kepada-Nya.
Selain itu, mengeluarkan air mata saat mengerjakan ibadah juga dapat menambah kekhusyuan, misalnya saat shalat atau membaca Alquran. Shalat adalah ibadah sakral, seakan-akan Allah berada di depan kita.
Bagaimana tidak takut jika hamba-Nya yang penuh dosa sujud dihadapannya dengan biasa-biasa saja. Oleh karena itu, beberapa muslimin saking takutnya kepada Allah, mereka pun mengeluarkan air mata saat shalatnya.
Keterangan ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari, “Dari Ibnu Umar, ia berkata, ketika sakit Rasululah SAW semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang shalat (siapa yang akan menjadi imamnya).’
BACA JUGA: Ketika Sahabat Mendengar Suara Azan, Persendian Gemetar dan Mata Menangis
Rasulullah SAW bersabda, ‘perintahkan kepada Abu Bakar untuk menjadi imam shalat.’ Aisyah berkata, ‘Sesunguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya jika ia membaca (Al-Quran), maka ia akan banyak menangis.
Pertanyaannya, bagaimana dengan menangis yang bukan karena Allah? Misal saat sedang menghadapi masalah hidup atau berhadapan dengan masalah yang lain. Bahwasanya tidak ada yang mengharamkan mengenai menangis ini, apapun alasannya itu.
Jadi sah-sah saja jika karena hal lain. Akan tetapi, akan lebih baik jika dalam keseharian kita ada momen yang digunakan khusus untuk mengingat Allah dan meneteskan air mata karena-Nya. []
Referensi: Tau Gak Sih Islam Itu Sehat?/Karya: Dr. Faza Khilwan Amna, MMR dan Dr. Hendri Okarisman/Penerbit: Aqwamedika