TURKI—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan membela serangan bantuannya di Irak dan Suriah. Erdogan mengatakan bahwa Turki akan melanjutkan operasi militernya di kedua negara Arab “sampai perdamaian terwujud.”
Erdogan menyatakan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan Reuters di istana kepresidenan di Ankara pada Selasa (25/4/2017). Ia menambahkan bahwa dia tidak akan membiarkan daerah pegunungan Sinjar di barat laut untuk menjadi “wilayah kekuasaan baru” bagi kelompok PKK yang merupakan musuh bagi Turki. Mengingat benteng PKK di Irak, dekat perbatasan Turki dan Iran.
“Kami harus berani mengambil tindakan. Kami harus mengambil langkah layaknya AS dan Rusia untuk perdamaian di Irak dan Suriah,” kata Erdogan lebih lanjut.
Komentar Erdogan datang beberapa jam setelah pesawat tempur Turki melakukan sejumlah serangan udara semalam terhadap dugaan posisi kelompok pemberontak di Sinjar dan Suriah utara.
Menurut Lembaga Pemantau HAM Suriah, jet tempur Turki berhasil melumpuhkan setidaknya 18 anggota Unit Perlindungan Rakyat Kurdi yang terkait dengan PKK (YPG), sayap militer Partai Persatuan Demokratik Suriah (PYD) dan seorang Sebagian besar Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
SDF yang didukung AS dilaporkan telah bertempur dengan kelompok bersenjata di Suriah dan dukungan AS terhadap kelompok tersebut telah membuat Turki marah. []