KITA tahu bahwa pada hari kiamat kelak, seluruh alam semesta ini akan hancur. Makhluk-makhluk di dunia ini akan mati. Tak akan ada lagi yang menjalani kehidupan di dunia. Dan ada saatnya, ketika semua telah berada dalam masa penungguan, di alam kubur, mereka akan dibangkitkan kembali, begitu pula hewan.
Jadi, ketika hari penghimpunan itu terjadi, bukan hanya manusia yang berkumpul, hewan-hewan pun ikut berhimpun. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT, “Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan,” (QS. Al-An’am: 38).
BACA JUGA: Dunia; Surga bagi Orang Kafir dan Penjara Bagi Orang Mukmin
Ibnu Abbas ra mengatakan, “Semua makhluk akan dikumpulkan, sampai lalat,” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/331).
Kita semua akan berkumpul, bersama dengan hewan-hewan. Manusia berkumpul untuk masa penghisaban. Lantas, hewan berkumpul untuk apa? Apakah hewan juga akan ada yang masuk surga atau neraka, layaknya manusia?
Hewan berkumpul di masa itu untuk diqishas, dilakukan pembalasan atas kedzaliman sesama mereka. Sebagaimana dijelaskan dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, “Sungguh semua hak akan dikembalikan kepada pemiliknya di hari kiamat, sampai diqishas dari kambing yang tidak punya tanduk, kepada kambing bertanduk (yang pernah menanduk),” (HR. Ahmad 7404 dan Muslim 6745).
BACA JUGA: Apakah Orang Kafir Juga Diuji di Dalam Kubur?
Selanjutnya, setelah selesai qishas, mereka dijadikan debu. Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, “Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, ‘Jadilah tanah.’ di saat itulah, orang kafir mengatakan, ‘Andai aku menjadi tanah’,” (HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani).
Hadis ini menunjukkan bahwa binatang dibangkitkan oleh Allah. Hanya saja mereka tidak mendapat balasan berupa pahala atau hukuman. Mereka tidak berakal. Akan tetapi mereka diqishas, selanjutnya dijadikan tanah.
Oleh karena itu, tidak ada penjelasan yang menerangkan bahwa hewan yang hidup di dunia ini, akan dimasukkan ke dalam surga atau pun neraka. Sebab, hewan itu sangat jauh berbeda dengan manusia. Hewan tidak memiliki akal untuk memilah dan memilih mana yang baik dan tidak semasa hidupnya. []