Riyadh – Arab Saudi menunjuk putra Raja Salman yang menjadi pilot angkatan udara sebagai duta besar untuk Amerika Serikat, yang saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Donal Trump.
“Pangeran Abdullah bin Faysal bin Turki diberhentikan sebagai duta besar untuk AS. Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz ditunjuk sebagai duta besar,” kata kantor berita resmi Saudi Press Agency, Sabtu (22/04/2017) lalu
Menurut situs kedutaan Saudi di Washington, Pangeran Abdullah telah bertugas sebagai dubes selama lebih dari setahun.
Selama puluhan tahun, AS dan Arab Saudi memiliki hubungan terkait tukar menukar keamanan dan minyak.
Hubungan antara Riyadh dan Washington menjadi renggang saat pemerintahan Presiden Barack Obama. Para pemimpin Saudi merasa Obama enggan terlibat dalam perang sipil di Suriah dan menyingkir dari persaingan regional antara Saudi dan Iran.
Naiknya Donald Trump sebagai kepala negara, dianggap lebih baik daripada era Obama. Trump dinilai telah mulai menyinggung pengaruh bahaya Iran di Timur Tengah.
Juga menyediakan beberapa dukungan logistik dan intelijen, serta senjata, untuk koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Hutsi yang didukung Iran di Yaman. Sebaliknya, Riyadh juga menjadi anggota koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Iraq dan Suriah.
Menurut Salman al-Ansari, presiden Komite Urusan Hubungan Masyarakat Saudi-Amerika, Pangeran Khalid, duta besar yang baru, dikenal sebagai seorang pilot angkatan udara yang terbang dalam misi koalisi anti-ISIS pimpinan AS.
Ansari, yang komitenya dibuat untuk memperkuat hubungan Saudi-AS, menggambarkan Pangeran Khalid memiliki kepribadian teratur, cerdas, awet muda, dan aktif.
Pada Rabu sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengunjungi Riyadh. Ia mengatakan pihaknya menyampaikan keinginan Washington untuk melihat Arab Saudi yang lebih kuat. Dia juga menyinggung hubungan keamanan militer dan intelijen antar kedua negara.[]
Sumber:Kiblat