PERSELINGKUHAN saat ini menjadi barang yang sering kita temui di berita dan media sosial. Bukan hanya suami, bahkan seorang istri pun kini banyak yang melakukan perselingkuhan. Padahal, selingkuh adalah jalan menuju perbuatan zina yang keji.
Melakukan perselingkuhan sama artinya dengan melakukan pengkhianatan. Selingkuh adalah salah satu bentuk zina karena dengan perbuatan tersebut pelakunya bisa juga melakukan zina hati.
Mendekati zina saja sudah tidak boleh, apalagi melakukannya. Terlebih lagi jika perselingkuhannya menghantarkan kepada sebenar-benarnya zina (zina kemaluan).
BACA JUGA: Pasanganmu Ketahuan Selingkuh? Lakukan Ini!
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya Allah menetapkan bagian zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluanlah yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang mimpinya, menyebutkan beberapa hukuman yang Allah berikan kepada manusia karena pelanggaran mereka yang beraneka ragam, diantaranya,
فانطلقنا فأتينا على مثل التنور – قال فأحسب أنه كان يقول – فإذا فيه لغط وأصوات – قال – فاطلعنا فيه ، فإذا فيه رجال ونساء عراة ، وإذا هم يأتيهم لهب من أسفل منهم ، فإذا أتاهم ذلك اللهب ضوضوا – قال – قلت لهما ما هؤلاء قال قالا لى انطلق انطلق …
و” أما الرجال والنساء العراة الذين في مثل بناء التنور فإنهم الزناة والزوان
“Kemudian kami berlalu, lalu sampai pada sebuah bangunan seperti tungku pembakaran.” Perawi hadits berkata, “Sepertinya beliau juga bersabda, ‘Tiba-tiba aku mendengar suara gaduh dan teriakan.’” Beliau melanjutkan, “Kemudian aku menengoknya, lalu aku dapati di dalamnya laki-laki dan perempuan yang telanjang. Tiba-tiba mereka didatangi nyala api dari bawah mereka, mereka pun berteriak-teriak.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku bertanya (pada Jibril dan Mika’il), ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Adapun laki-laki dan perempuan yang berada di tempat seperti tungku pembakaran, mereka adalah para pezina.’ (HR.Al-Bukhari no.7047).
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرْفَعُ لَهُ بِقَدْرِ غَدْرِهِ أَلاَ وَلاَ غَادِرَ أَعْظَمُ غَدْرًا مِنْ أَمِيرِ عَامَّةٍ
“Di Hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatannya. Ketahuilah, tak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang penguasa terhadap rakyatnya.” (HR. Muslim).
BACA JUGA: Istri Selingkuh, Apakah Harus Diceraikan?
Pemicu perselingkuhan bisa karena minimnya pemahaman beragama, kedewasaan berpikir dalam mempertahankan pernikahan. Juga karena pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita dan tidak menundukkan pandangan.
Selain itu, selingkuh juga bisa dipicu oleh bertebarannya wanita yang bertabarruj, pelarian dari tekanan masalah dalam rumah tangga, iseng dan ingin mencoba sesuatu yang baru/tantangan baru di luar pernikahan, dan masih banyak jenis lainnya. Semoga kita semua terlindung dari perbuatan ini. Wallahu a’lam. []
SUMBER: MUSLIMAH.OR.ID