AISYAH r.a. telah terpilih untuk mengikuti Rasulullah SAW dalam satu rombongan perjalanan. Dalam satu perhentian Aisyah keluar dari tempatnya yaitu sebuah tandu tertutup yang diangkat oleh beberapa laki-laki.
Tanpa disadari oleh mereka, mereka melanjutkan perjalanan padahal Aisyah ketika itu belum kembali ke tandu. Yang mana ini menunjukan bahwa Aisyah tidak bercanda atau bercakap-cakap dengan laki-laki yang ditugaskan untuk membawa tandu itu.
BACA JUGA: Saudah, ataukah Aisyah?
Dalam keadaan tertinggal, Aisyah masih bersikap tenang. Ia yakin pada Allah subhaanahu wa ta’ala untuk terus menunggu ditempat ia ditinggalkan, karena ia yakin Rasulullah akan kembali.
Namun, Rasulullah tak juga kunjung datang, padahal Aisyah sudah lama menanti.
Datanglah seorang sahabat, dan ketika itu Aisyah tertidur dan cadarnya terbuka hingga nampak wajah Aisyah.
BACA JUGA: Mengapa Rasulullah Menikahi Aisyah?
Aisyah terbangun dan kaget melihat salah satu sahabat, lalu ia cepat-cepat menutup wajahnya dengan cadarnya.
Subhanallah, sifat malu Aisyah ini perlu menjadi contoh teladan untuk para musliah. Aisyah begitu menjaga dirinya dari laki-laki yang bukan Mahramnya walaupun laki-laki itu adalah sahabat Nabi yakni suaminya. []