PERNAHKAH kamu memerhatikan suara yang keluar dari tenggorokan ini? Perhatikan penyiapan alat-alatnya, keteraturan ucapannya, huruf-hurufnya, makhrajnya, sarana-sarananya, dan iramanya! Maka kamu akan mendapati hikmah yang luar biasa dalam udara ringan yang keluar dari perut, menelusuri pipa tenggorokan, lalu sampai pada ujung tenggorokan, lidah, bibir, dan gigi, sehingga menimbulkan ketukan-ketukan dan irama, yang dengan itu terdengarlah huruf.
Ini hanya satu suara yang sederhana, mengalir melalui satu pipa, hingga sampai pada batas-batas di atas. Dari sana, terdengar dua puluh sembilan huruf. Semua ucapan tidak keluar dari 29 huruf itu; baik perintah, larangan, pernyataan, pertanyaan, puisi, prosa, khutbah, nasihat, maupun obrolan biasa.
BACA JUGA: Rahasia Kematian Manusia dalam Alquran (1)
Dari aneka ragam ucapan itu ada yang berbentuk humor (membuat tertawa), ada yang membuat menangis; ada yang menyemangati, ada pula yang membuat putus asa; ada yang menakut-nakuti, ada yang memberi harapan; ada yang menghibur, ada yang membuat sedih; ada yang mengekang jiwa dan organ tubuh, ada yang sebaliknya membuatnya bebas.
Ada pula suara yang membuat orang sehat jadi sakit, dan sebaliknya ada yang menyembuhkan orang yang sakit; ada yang menghilangkan nikmat-nikmat dan mendatangkan bencana, ada yang sebaliknya menolak bencana dan mendatangkan rezeki; ada kalimat yang dapat menarik hati, mengakurkan orang-orang yang bermusuhan, ada yang sebaliknya; ada kata-kata yang dianggap remeh ketika mengucapkannya padahal bisa menyebabkan dia tersungkur ke neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat.
Ada juga kata-kata yang tidak diperhatikan oleh pengucapnya, padahal ucapannya itu bisa menyebabkan dia menduduki tempat tertinggi di sisi Tuhan semesta alam. Maha Suci Allah yang telah menciptakan semua itu dari udara ringan yang keluar dari dada, tidak diketahui apa yang diinginkan darinya, tidak pula di mana sampainya, atau di mana bersemayamnya.
Ini masih ditambah lagi dengan adanya variasi logat dan bahasa yang tidak terhitung kecuali oleh Allah SWT. Jika sekelompok manusia dari berbagai daerah berkumpul, masing-masing berbicara dengan bahasanya. Bahasa-bahasa yang berbeda-beda itu memperdengarkan suara pembicaraan yang teratur dan rapi. Tapi setiap mereka tidak mengerti maksud ucapan temannya, padahal lidah mereka sama saja, tidak ada bedanya.
Demikian pula tenggorokan, gigi, dan bibir mereka Tapi, ucapan-ucapannya amat berbeda dan bervariasi. Tanda kekuasaan Allah dalam hal ini sama dengan tandanya pada bumi yang disirami dengan air yang sama, tapi keluar bermacam tumbuhan, bunga-bunga, biji, dan buah. Oleh karena itu, Allah SWT mengabarkan dalam Kitab-Nya bahwa dalam kedua hal itu ada ayat (tanda kekuasaan-Nya). Firman-Nya,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui,” (QS. ar-Ruum: 22)
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang, disirami dengan air yang sama,” (QS. ar-Ra’d: 4)
Sekarang perhatikan bagaimana tenggorokan itu seperti pipa untuk keluarnya suara; sedang lidah, bibir, dan gigi sebagai pengolah huruf dan irama. Kamu tahu bahwa orang yang giginya telah tanggal tidak dapat mengucapkan huruf-huruf yang keluar dari gigi dan lidah dengan baik. Dan, orang yang bibirnya sumbing tidak dapat mengucapkan huruf ra’ dan lam dengan benar; sedang orang yang sakit tenggorokannya tidak dapat mengucapkan huruf-huruf halqi.
Para ilmuwan anatomi mengumpamakan makhrajnya suara dengan seruling. Paru-paru sebagai lubang untuk meniupnya dari bawah agar angin masuk ke dalamnya, dan ke dalam organ-organ yang mengelilingi paru-paru. Sehingga, suara keluar dari tenggorokan layaknya telapak tangan yang menyumbat lubang seruling, hingga udara keluar darinya.
Mereka juga mengumpamakan bibir dan gigi yang mengolah suara menjadi huruf-huruf dan irama tertentu sebagai jari-jari yang secara bergantian menutupi lubang-lubang seruling, sehingga menimbulkan irama yang bermacam-macam. Sampai ada yang mengatakan bahwa manusia membuat seruling itu dengan mencontoh proses terjadinya suara tersebut.
BACA JUGA: 5 Fakta Nabi Isa dalam Alquran
Jika kamu takjub dengan benda buatan tangan manusia yang dapat mengeluarkan suara-suara yang merdu itu, alangkah lebih patut Anda takjub dengan ciptaan Ilahi yang mengeluarkan huruf-huruf dan suara-suara itu dari daging, darah, urat-urat, dan tulang belulang. Alangkah jauh perbedaan keduanya.
Akan tetapi masalahnya, hal yang biasa terjadi tidak lagi menimbulkan kekaguman di hati! Lain halnya ketika hati manusia melihat sesuatu yang luar biasa atau sama sekali tiada bandingannya, apalagi barang yang luar biasa itu masih asing baginya, maka dia menerima dengan kekaguman dan memuji Tuhan. Sementara hati dan jiwa manusia itu sendiri mengandung ayat-ayat-Nya yang lebih agung, dan tidak dapat diukur.
Kemudian perhatikan perbedaan irama-irama dan suara-suara itu padahal tenggorokan, lidah, bibir, dan giginya sama. Siapa yang membuat suara-suara itu amat berbeda padahal tempat-tempat keluarnya sama? Siapa yang mampu membuatnya selain Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Tahu? []
Referensi: Kunci Kebahagiaan/Ibnu Qayyim/Akbar Eka Sarana/2004