DALAM hadist, tidak ada doa khusus tahun baru, baik tahun baru hijriyah atau tahun baru Masehi. Namun, terdapat dalam sunnah bahwa Nabi ﷺ berdoa setiap awal masuk bulan (bulan sabit). Awal masuk tahun, tentunya juga awal masuk bulan. 1 Muharam adalah awal tahun sekaligus awal bulan.
Jika mau menjalankan yang ada sunnahnya maka bacalah yang Nabi ﷺ baca. Inilah yang lebih utama.
Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Bahwa Nabi ﷺ apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan: “ALLAAHUMMA AHLILHU ‘ALAINAA BILYUMNI WAL AIMAANI WAS SALAAMATI WAL ISLAAM, RABBII WA RABBUKALLAAH” (Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam! Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah). (HR. At Tirmidzi no. 3451, Ahmad no. 1397)
BACA JUGA: Perayaan Tahun Baru dalam Kacamata Islam
Hadits ini HASAN. (Musnad Ahmad dgn Tahqiq Syaikh Ahmad Syakir, 2/178. Juga Ta’liq Musnad Ahmad oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth, 3/17)
Lalu, apakah boleh doa buatan manusia? Doa susunan sendiri, bukan berasal dari Al Qur’an dan Sunnah, jelas boleh dan itu merupakan pendapat mayoritas ulama. Hanya saja terikat oleh syarat:
1. Isinya tidak bertentangan dengan syariat
2. Tidak boleh diklaim berasal dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
3. Tidak boleh pula dibuat fadilah-fadilah yang direkayasa. Misal, “jika Anda baca doa ini maka akan begini,” tanpa ada dasarnya.
Nah, begitu pula doa malam tahun baru yang bukan berasal dari sunnah juga terikat oleh syarat-syarat tersebut.
Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah berkata:
فلا حرج على المسلم أن يدعو بدعاء يعبر فيه عن حاجته ورغبته أو كشف ضره، ولكنه إذا دعا بالأدعية المأثورة عن النبي صلى الله عليه وسلم أو غيره من الأنبياء كما جاء في القرآن الكريم أو السنة المطهرة كان أفضل، وعليه أن يختار من الأدعية ما يتناسب مع المقام الذي هو فيه أو الحاجة التي يطلبها، ولا مانع أن يجمع بين هذا وذلك ويركب من بينهما أدعية تعجبه وتناسب مقامه، فقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: ثم يتخير من الدعاء أعجبه إليه فيدعوه . رواه البخاري .
BACA JUGA: Pesan Rasulullah SAW, Jangan Lupa Baca Doa Ini di Akhir Shalat
Tidak apa-apa bagi seorang muslim berdoa dengan kalimat yang di dalamnya tertera hajatnya, keinginannya, atau solusi atas kesulitannya. Tetapi, jika berdoa dengan doa-doa yang ma’tsur dari Nabi ﷺ atau dari para nabi lainnya, sebagaimana tertera dalam Alquran, atau sunnah yang suci, maka itu lebih utama. Hendaknya dia memilih doa yang sesuai dengan keadaannya, kedudukannya, atau kebutuhan yang dia inginkan. Tidak terlarang baginya menggabungkan antara doa yang ini dan itu, dan mempraktekkan keduanya dengan doa-doa yang dia sukai dan sesuai posisinya.
Nabi ﷺ telah bersabda: “.. kemudian dia memilih doa yang ia sukai maka berdoalah kepada-Nya.” (HR. Al Bukhari).
(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah, 10/124)
Demikian. Wallahu A’lam. []
SUMBER: CHANELMUSLIM.COM