PASTI setiap di antara kita berharap untuk mati yang baik (husnul khatimah). Tak akan ada yang berpikir untuk mati dalam keadaan yang buruk meskipun. Untuk mencapai mati yang baik, ada beberapa syarat husnul khatimah yang harus dipenuhi:
1. Yang pertama dan utama ialah memantapkan motivasi atau niat sebagai awal dari seluruh aktivitas seseorang, karena niat menempati posisi sentral dalam seluruh aktivitas.
BACA JUGA: Husnul Khatimah atau Khusnul Khatimah?
Karena dengan niat semua amal akan terarah. Amal tanpa niat tidak ada artinya di sisi Allah SWT. Niat itu harus dilaksanakan di hati dengan penuh keikhlasan.
Sebagaimana Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih. Mereka tidak menguasai sesatu pun dari yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir,” (QS Al-Baqarah: 264).
2. Syarat husnul khatimah kedua yakni, berdoa. Doa adalah jantung ibadah, dan ‘pedang’ bagi kaum muslim.
3. Syarat husnul khatimah ketiga adalah melaksanakan taubat yang sungguh-sungguh. Hal itu harus dilaksanakan selama badan dan pikiran masih sehat.
4. Membiasakan dzikir, baik dalam bentuk bacaan: tasbih, tahmid, tahlil, membaca Al-Quran, berdoa, dan sebagainya.
5. Dzikrul maut (mengingat mati). Karena dengan mengingat mati kita akan berpikir berulang kali untuk melakukan maksiat.
6. Harus selalu mempunyai perasan khauf dan raja’ (takut dan harap).
BACA JUGA: Ingin Dapatkan Husnul Khatimah? Rutinkan Baca Doa-doa Ini
7. Merasa tidak memiliki dan tidak dimiliki sesuatu atau disebut hidup zuhud.
8. Setiap kali kita menjumpai kuburan disunahkan mengucapkan salam.
9. Membutuhkan kesadarn hati bahwa mati sewaktu-waktu pasti akan datang, maka dianjurkan sebelum tidur disunahkan berdoa. []
Referensi:Terapi Hati/M. Amin Syukur dan Fatimah ‘Usman/Erlangga/2012