INDONESIA merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Islam masuk ke nusantara sekitar abad 7-13. Islam dibawa oleh bangsa Arab, Persia, Gujarat, dan Benggala yang datang melalui jalur perdagangan.
Nah, berikut kerajaan-kerajaan besar Islam di Indonesia:
1 Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Islam Indonesia pertama adalah Samudera Pasai. Kerajaan ini terletak di Aceh Utara dan semakin berkembang karena menjadi tempat persinggahan utama pedagang-pedagang Islam.
Kerajaan Samudera Pasai terus berkembang. Akhirnya, putra Sultan Malikul Thahir, yakni Sultan Malikul Mansur mendirikan kerajaan dengan pusatnya adalah Samudera Pasai.
BACA JUGA:Â 4 Teori Ini Menjelaskan tentang Pertama Kalinya Islam Masuk ke Indonesia
2 Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka didirikan oleh Paramisora dari Blambangan, Jawa Timur. Kesultanan yang terletak di daratan Melayu ini berdiri pada tahun 1405 dan diketahui memiliki hubungan baik dengan China.
3 Kerajaan Aceh
Kerajaan ini berdiri pada abad awal ke-1 di daerah kekuasaan Pedir. Puncak kejayaan kerajaan Islam Indonesia di Sumatera ini saat diperintah oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1607 sampai 1636 karena wilayah kekuasaannya meliputi Semenanjung Malaya.
4 Kerajaan Demak dan Pajang
Kerajaan Islam Indonesia pertama di Jawa adalah Demak dan Pajang. Kerajaan Demak berada di tepi pantai Utara pulau Jawa dan dipimpin oleh Raden Patah yang juga seorang penyiar agama Islam.
Akibat terjadinya perang saudara, pusat kerajaan Demak berpindah ke Pajang atau dekat dengan Kartasura. Namun, adanya pemberontakan membuat kerajaan Pajang berpindah ke Mataram.
BACA JUGA:Â 10 Tokoh Wanita di Kerajaan Islam Sepanjang Sejarah
5 Kerajaan Banten
Kerajaan Banten berdiri setelah kerajaan Demak pindah ke Pajang. Kerajaan ini dipimpin oleh Sultan Hasanudin dan berada dekat dengan Selat Sunda sehingga menjadikannya sebagai pusat yang strategis.
Namun kerajaan ini harus bubar karena pengganti raja kala itu masih berusia kanak-kanak. Terlebih lagi, di waktu yang sama Belanda mulai sampai di Pelabuhan Banten.
6 Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon dipimpin oleh Fatahillah. Hebatnya, selama pemerintahan Fatahillah perkembangan agama Islam sangat pesat hingga memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan Mataram. Namun, kerajaan ini terpaksa dibagi dua, menjadi Kanoman dan Kacirebonan karena pengaruh VOC.
7 Kerajaan Mataram
Kerajaan Islam Indonesia yang lain adalah Mataram. Kerajaan ini berada di Kota Gede, Yogyakarta. Pemerintahan kerajaan ini sangat menjalankan aturan Islam dengan sangat baik, misalnya dengan melakukan perhitungan tahun berdasarkan hijriyah.
Lagi-lagi, karena serangan Belanda dan didirikannya VOC, kerajaan Mataram harus terusir dari wilayahnya.
8 Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Islam Indonesia ini berada di Sulawesi Selatan. Perkembangan salah satu kerajaan Islam Indonesia ini sangat pesat karena letaknya yang strategis dengan jalur perdagangan dan persinggahan dari Ternate dan Tidore.
Semenjak agama Islam berkembang pesat, raja Gowa Daeng Manriba dinobatkan menjadi Sultan Alauddin Raja Gowa atau Makassar. Puncak kejayaan dicapai di masa pemerintahan Sultan Hasanuddin.
BACA JUGA:Â Granada, Kerajaan Islam Terakhir di Spanyol
9 Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Islam Indonesia berikutnya adalah kerjaan Sultan Ternate pertama yaitu Sultan Zaenal Abidin. Mereka memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan Demak. Selain itu, ada juga kerajaan Tidore di Maluku dan kedua kerajaan ini diketahui memiliki hubungan yang baik hingga akhirnya Portugis datang.
10 Kerajaan Banjar
Kerajaan Islam Indonesia berikutnya adalah Kerajaan Banjar yang berdiri pada abad ke-16 masehi yang berada di Kalimantan Selatan. Letak kerajaan Islam Indonesia ini berada di dekat sungai besar sehingga banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari berbagai daerah, salah satunya adalah ulama dari Demak sehingga menjadi kerajaan Islam.
11 Kerajaan Buton
Kerajaan Islam Indonesia yang terakhir adalah Buton. Kerajaan Islam Indonesia ini terletak di pulau Buton, Sulawesi Tenggara dan resmi menjadi kesultanan Islam di masa pemerintahan raja ke-6, yakni Timbang Timbangan atau Lakilapotan Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman Al-Fathani dari Johor.
Adapun, peninggalan kerajaan ini adalah Istana Sultan, dua buah masjid tua, hingga benteng pemerintahan Wolio. []
SUMBER: DETIK