SYUKUR memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan seorang Muslim. Perintah bersyukur dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW sudah demikian banyak dan jelas. Sampai-sampai imam al-Fairuz Abadi menyatakan; “Syukur adalah kedudukan tertinggi bagi orang yang berjalan menuju keridhaan ilahi”. Bahkan kata beliau, “Syukur adalah separuh iman.”
Lalu apa saja macam-macam syukur?
1 Bersyukur dengan lisan
Orang yang bersyukur senantiasa akan memuji Tuhannya, mengucapkan hamdalah jika mendapat nikmat, beristighfar jika melakukan kesalahan, mengucapkan subhanallah jika melihat ciptaan-Nya, menasihati saudaranya yang salah. Sehingga bentuk syukur dengan lisan adalah dengan memuji sang pemberi Nikmat yaitu Allah .
2 Bersyukur dengan hati
Maksudnya adalah mengingat dan menggambarkan kenikmatan itu semata karena anugerah Allah yang maha Kuasa. Ditambah dengan menampakkan kecintaan dan pengagungan kepada Allah yang maha pemberi nikmat dengan tanpa menyandarkan kenikmatan tersebut kepada kekuatan diri sendiri.
3 Bersyukur dengan amal perbuatan
Maksudnya membalas kenikmatan sesuai dengan haknya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perbuatan ketaatan dan menggunakan kenikmatan tersebut untuk taat kepada Allah dan tidak untuk memaksiati Allah. Diantara bentuknya adalah memberikan banyak kebaikan kepada orang lain. Bersyukur sangat dituntut dilakukan dalam keseharian. perilaku yang baik, santun, jujur, ramah tamah adalah bagian dari rasa syukur itu sendiri.
Hal ketiga inilah yang paling penting dalam kehidupan kita sekarang ini. Sehingga Allah memerintahkan keluarga nabi Daud untuk beramal sebagai wujud syukurnya dalam firman Allah :
يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur.” (QS. Saba’ : 13).
Para ulama tafsir menafsirkan firman Allah (Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah)) dengan pengertian kerjakanlah pekerjaan kalian sebagai wujud syukur kepada Allah. Dalam ayat ini Allah menjelaskan dengan kata bekerjalah (اعملوا) dan tidak menyatakan: (Syukurlah) untuk menjelaskan hubungan erat antara tiga macam syukur yaitu syukur dengan hati, syukur dengan lisan dan syukur dengan seluruh anggota tubuh. []
SUMBER: BIMBINGAN ISLAM