JUMAT merupakan hari yang istimewa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai pemimpin semua hari. Dari Abu Lubabah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya hari jumat adalah pemimpin semua hari, dan hari yang paling mulia di sisi Allah…” (HR. Ahmad 15548, Ibnu Majah 1137 dan dihasankan al-Albani).
Di hari jumat, Allah sediakan satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jumat, lantas beliau bersabda,
“Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR. Bukhari 935, Muslim 2006, Ahmad 10574 dan yang lainnya).
Karena itulah, para ulama di masa silam (salaf) memberikan perhatian besar terhadap hari jumat. Mereka berusaha menjaga amal selama hari jumat. Kita lihat beberapa riwayat dari mereka,
Sebagian ulama salaf mengatakan, “Barangsiapa bisa istiqamah pada hari Jumat maka dia akan bisa istiqamah di hari yang lain.”
Ibadah Para Ulama Salaf Ketika Hari Jumat Setelah Asar
Ada beberapa kegiatan ibadah ulama setelah asar di hari jumat. Kita sebutkan diantaranya,
1. Riwayat dari Thawus
Imam Thawus bin Kaisan apabila selesai shalat asar pada hari jumat, beliau menghadap kiblat, dan tidak berbicara dengan siapapun sampai maghrib. (Tarikh Wasith, hlm. 187).
2. Riwayat dari al-Mufadhal bin Fadhalah,
Al-Qadhi Al-Mufadhal bin Fadhalah apabila selesai shalat asar pada hari jumat, beliau menyendiri di pojok masjid dan terus berdoa hingga matahari terbenam. (Akhbar al-Qudhat, 3/238).
3. Riwayat dari Said bin Jubair—murid senior Ibnu Abbas,
Said bin Jubair apabila usai shalat ashar pada hari jumat, beliau tidak berbicara dengan siapapun sampai terbenam matahari – karena sibuk berdoa. (Zadul Ma’ad, 1/394)
Keikhlasan Mereka dalam Berdoa di Hari Jumat
Berdoa dengan tulus, menghadirkan perasaan sangat butuh di hadapan Allah, termasuk diantara sebab mustajabnya doa… para ulama salaf sangat khusyu dalam berdoa seusai asar di hari jumat.
Diriwayatkan dalam Tarikh Damaskus, dari Zakariya bin Adi, Bahwa as-Shult bin Bushtom at-Tamimi duduk di halaqah Abu Jinab. Mereka berdoa setelah asar di hari jum’at. Suatu ketika di hari jumat, saat mereka sedang berdoa, tiba-tiba mata Shutl bin Busthom ketetesan cairan dan langsung buta. Akhirnya kawan-kawannya mendoakan dan menyebut-nyebut kesembuhan untuk Shult dalam doa mereka. sebelum matahari terbenam, beliau bersin sekali, tiba-tiba beliau bisa melihat dengan kedua matanya. Allah telah mengembalikan pandangannya. (Tarikh Damaskus, 64/140).
Selayaknya kita tidak sia-siakan kesempatan emas ini untuk banyak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala… Allahu a’lam. []
Sumber: Konsultasi Syariah.