ALLAH SWT memberi rezeki kepada manusia. Secara kasat mata, memang rezeki setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang kaya raya dengan harta melimpah. Ada juga yang serba kekurangan secara materi. Namun, pada dasarnya, semua manusia memiliki rezekinya masing-masing sebagaimana Allah kehendaki.
Kadang, kita heran, mengapa sebagian orang bisa kaya raya bahkan tanpa berusaha keras. Sementara, orang lainnya harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada pula orang yang sering mendapat rezeki tak terduga, sementara orang lainnya justru tak jua memperoleh rezeki yang diharapkannya.
Mengapa bisa begitu, ya?
BACA JUGA: 12 Pintu Rezeki bagi Semua Orang
Rupanya, hal ini bisa rezeki yang Allah berikan bagi manusia itu terbagi dalam dua jenis, yakni rezeki kasbi dan rezeki wahbi.
1 Rezeki Kasbi
Rezeki kasbi ialah rezeki yang diperolah dengan cara berusaha dan bekerja, biasanya ini terkait dengan harta di dunia. Rezeki ini tidak Allah berikan berdasarkan kualitas keimanan seseorang. Siapapun yang berusaha, insya Allah bisa mendapatkannya.
Rezeki kasbi ini berasal dari sifat Rahman atau pemberian Allah. Itulah mengapa Allah tidak melihat tingkat keimanan seseorang untuk memberikan rezeki ini. Bahkan orang-orang yang ingkar pada Allah pun masih mendapatkannya. Pada akhirnya juga Allah tidak menilai hamba-Nya berdasarkan harta mereka.
Dalam sebuah hadits dikatakan, “Sekiranya bobot kenikmatan dunia di sisi Allah seberat sayap nyamuk, maka Dia tidak akan memberi minum kepada orang kafir meski hanya seteguk air.” (HR. at-Tirmidzi)
2 Rezeki Wahbi
Sedangkan rezeki wahbi, sering kali datang dari arah yang tidak diduga-duga. Berbeda dengan rezeki kasbi, rezeki kalbi ini berasal dari sifat Rahim atau kasih sayang Allah. Rezeki ini Allah turunkan dengan melihat keimanan dan ketaqwaan hamba-Nya. Bahkan kerap datang tanpa jerih payah.
BACA JUGA: Saudaraku, Rezeki Allah Tidak Terbatas
Allah berfirman:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberinya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia sangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. At-Thalaq: 2-3)
Di samping usaha dan ketaqwaan yang harus selalu ditingkatkan, rezeki datang karena kita senantiasa bersyukur pada Allah atas segala pemberian-Nya selama ini.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Hendaknya kita bisa lebih bersyukur pada rezeki-rezeki yang Allah berikan, baik itu rezeki kasbi maupun rezeki wahbi. []
SUMBER: MUSLIMAH DAILY