SUDAN–Puluhan warga Sudan dilaporkan telah membakar bendera Israel di Khartoum pada Senin (18/1/2021). Aksi ini mereka lakukan dalam aksi protes yang dilakukan oleh Kekuatan Rakyat Anti Normalisasi di depan kantor Perdana Menteri di Kharthoum menolak “kesepakatan Abraham” dengan Washington dan Israel.
Para pengunjuk rasa membawa sejumlah poster yang bertuliskan “normalisasi adalah pengkhianatan” “normalisasi adalah provokasi pemerasan Amerika agar takluk kepada dikte Amerika” “normalisasi adalah kejahatan dan penghianatan terhadap Al Aqsha.”
BACA JUGA: Adam Boehler: AS Bakal Beri Dana Triliunan Rupiah Jika Indonesia Mau Normalisasi dengan Israel
Pada 7 Januari yang lalu pemerintah Sudan menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel yang merupakan paket dari “kesepakatan Abraham” bersamaan dengan Sudan mendapatkan bantuan dana dari Amerika setelah beberapa pekan negara ini dihapus dari daftar negara teroris oleh Amerika.
Kesepakatan Abraham adalah kesepakatan kesepakatan normalisasi yang ditandatangani Emirat, Bahrain dengan Israel di ibukota Amerika Washington pada September 2020. Kesepakatan ini masih membutuhkan persetujuan dari otoritas legislatif Sudan sebelum dilaksanakan. Sebab tidak ada parlemen transisi di Sudan sampai saat ini.
BACA JUGA: Derita Pengungsi Sudan di Inggris
Pemerintah Sudan memegang pemerintahan transisi bersama antara warga sipil dan militer sejak Umar Basir digulingkan pada April 2019. Pemerintah ini berusaha kembali membangun ekonomi setelah beberapa dekade mendapatkan sanksi dari Amerika dan konflik internal.
Pemerintah transisi saat ini meyakini bahwasanya perbaikan hubungan dengan masyarakat internasional khususnya Amerika akan berimbas pada solusi krisis ekonomi yang dihadapi yang semakin berat akibat pandemi covid-19. []
SUMBER: PALINFO