Aswad ‘Ansi, satu dari sekian banyak orang munafik yang mengaku Nabi. Ia muncul dari Yaman sebagai kepala kabilah dan orang kaya.
Dengan kata-katanya, ia mengaku telah melakukan hubungan dengan dunia ruh dan mencoba untuk menyuarakan ilhamnya itu kepada tengah-tengah umat.
BACA JUGA: Ketika para Sahabat Mengadu ke Nabi Ingin Hidup Kaya
Pada saat yang sama, dia masuk ke dalam persekutuan rahasia dengan para kepala suku tetangganya, dan ketika dia merasa telah mengumpulkan cukup kekuatan untuk melakukan pemberontakan terhadap Islam dan mengusir para utusan Nabi di beberapa daerah.
Hal tersebut terjadi pada tahun 10 H. Aswad menjajah Najran dan menggabungkan provinsi itu. Dia juga mengambil alih San’a, ibukota Yaman, yang kemudian membantai Gubernur Shahr bin Bazan, dan mengawini jandanya.
Dengan otomatis, dia dapat memerintah provinsi Yaman dan seluruh Arabia selatan. Berita itu pun sampai ke Nabi. Beliau mengutus Mu’adz bin Jabal dan beberapa perwira untuk meredam pemberontakan.
Atas pertolongan Allah, pada suatu hari kerabat dekat dari gubernur Yaman bernama Fairuz Dailami, menyelinap ke istana Aswad dan membunuhnya.
BACA JUGA: Nabi Musa pun Menginginkan Umat Nabi Muhammad ﷺ
Hal tersebut terjadi dua hari sebelum Nabi wafat, tetapi beritanya baru diterima di Madinah setelah Abu Bakar diproklamirkan sebagai Khalifah. []
Sumber: Early Caliphate/karya Maulana Muhammad Ali