SEORANG penyair berkata, “Tinggalkan oleh kalian dosa-dosa, baik yang kecil maupun yang besar. Ingatlah, gunung yang besar itu berasal dari tumpukan kerikil.”
Dear saudariku,
Jangan pernah sekali-kali kita meremehkan dosa kecil maupun besar. Karena pada hakikatnya, semua akan dimintai pertanggung jawaban.
BACA JUGA: Ketika Aku Mencoba Mencatat Amal Baik dan Amal Buruk dalam Sehari
Disebutkan oleh para ulama, “Janganlah engkau melihat dosa kecil yg kita lakukan, tetapi lihatlah kepada siapa kita bermaksiat.” Renungkanlah!!!
Saudariku, harimu tak akan pernah sepi dengan beragam ujian serta beragam suguhan kenikmatan yang melenakan. Bila tak berhenti untuk berkaca, maka merugilah diri.
Hendaklah kita berhati-hati dalam menjalani hidup dengan senantiasa mengikhlaskan hati untuk tetap istiqomah Sami’na wa Atho’na menjalankan semua titah Allah SWT serta ittiba mengikuti sunnah Rasulullah SAW mengharapkan ridho Allah SWT semata, tanpa berharap pujian dari makhluk dan semacamnya.
Kemanapun kaki berjalan, bayangan diri nampak selalu mengikuti tanpa henti. Sebuah bayangan hitam yang dengannya setiap insan perlu berkaca diri. Lantas untuk apa kita menyombongkan diri? Bukankah bayangan kita sama? Sama-sama berwarna hitam?
Apapun jabatanmu, berapapun besar gaji bulananmu, serupawan apapun dirimu, bahkan semahal apapun baju barumu, itu semua tak berarti apa-apa disisi Rabb mu bila tak diiringi dengan “keimanan serta ketakwaan”.
Ingatlah bayangan itu akan tetap hitam. Meski demikian, jangan pernah menyimpan ruang sombong di hatimu. Bertakwalah kepada Allah SWT dimanapun berada, berjalan diatas koridor yang benar.
Seorang muslim harus terus “Muhasabah”, meghitung dirinya tentang apa yang telah dilakukan. Umar bin Khattab r.a berkata, ” Hisab diri kalian, sebelum dihisab oleh Allah.”
BACA JUGA: Lima Pertanyaan Renungan di Tahun Baru
Dari Abu Barzah Al Aslami r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah bergeser kaki seorang hamba, melainkan nanti pada hari kiamat Allah akan menayakan 4 pertanyaan, 1.UMURnya (dihabiskan untuk apa?) 2.ILMUnya (diamalkan/tidak?) 3.HARTA (dari mana diperoleh & kemana dihabiskan?) 4.CAPEKnya (untuk apa?).” (HR. at-Tirmidzi) []