SEJATINYA semua makhluk yang diciptakan Allah SWT tidak mengetahui kapan datangnya Hari Kiamat, termasuk Rasulullah SAW. Karena, perkara yang ghaib ini hanya diketahui Allah SWT. Namun, sebagai muslim kita mengimani bahwa Hari Kiamat itu ada dan pasti akan terjadi.
Dalam Alquran Allah Swt berfirman:
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al-A’raf: 187)
BACA JUGA: Inilah Cara Mendapat Syafaat Alquran di Hari Kiamat Kelak
Kelak, segala perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Itu terjadi sejak manusia meninggal dunia dan memasuki alam barzakh hingga setelah terjadi kiamat, mereka dibangkitkan lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar dan kemudian di hisab.
Sebelum hari itu tiba, manusia hendaknya mempersiapkan diri. Apapun modal atau bekal yang bisa menyelamatkan diri di akhirat kelak, itulah yang harus dipersiapkan.
Ada suatu persiapan utama untuk menghadapi hari akhir yang diungkap salah seorang sahabat Nabi SAW. Hal itupun mendapat apresiasi dari Rasulullah SAW. Bocoran terkait modal utama yang harus disiapkan tersebut, diriwayatkan dalam sebuah hadis.
BACA JUGA: Tidak Ada yang Lebih Berat dalam Timbangan Amal di Hari Kiamat Dibandingkan Akhlak yang Mulia
Dikutip dari buku berjudul “Menjadi Sahabat Nabi Muhammad di Abad 21”, Anas bin Malik meriwayatkan hadis tersebut.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ؛ أَنَّ رَجُلاً قََالَ : يَا رَسُولَ اللهِ ، مَتَى السَّاعَةُ ؟ قَالَ : وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ ؟ قَالَ : لاَ ، إِلاَّ أَنِّي أُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ ، قَالَ : فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ .قَالَ أَنَسٌ : فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ ، بَعْدَ الإِسْلاَمِ ، فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم : إِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW, lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, kapan Hari Kiamat tiba?’
Beliau bertanya kembali kepadanya, ‘Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapi Hari Kiamat?’
Lelaki tersebut menjawab, ‘Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.’
Kemudian Rasulullah SAW berkata, ‘Sesungguhnya engkau akan bersama-sama orang yang engkau cintai’.” (Muttafaq ‘alaih).
Nah, bekal atau modal utama menghadapi hari akhir itu ternyata ada 2, yakni cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasul-Nya. []
Referensi: