SETIAP Muslim tentu memiliki kewajiban untuk melakukan amar makruf nahi munkar. Artinya, ia harus mengarahkan orang lain pada kebenaran dan mencegah dari kemungkaran. Dan salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan berdakwah. Ya, dakwah merupakan sarana menyampaikan informasi, yang dalam hal ini mengenai pengajakan untuk selalu dekat kepada Allah SWT di depan umum.
Sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah SAW, berdakwah tentu selalu ada rintangannya. Tantangan demi tantangan akan selalu dihadapi. Apalagi jika dakwah itu dilakukan di kalangan orang-orang yang memang tidak paham mengenai Islam dan syariatnya. Tentu cukup sulit baginya untuk mengarahkan orang lain pada kebaikan. Salah satu halnya ialah dakwah tidak diterima.
BACA JUGA: Kematian Ulama Jadi Kesedihan Umat, Inilah Alasannya
Namun kita jangan bersedih jika dakwah yang disampaikan tidak diterima. Terutama para dai, orang yang mengajak kepada Allah. Karena jika telah melakukan kewajiban, maka telah terbebas dari tanggungan, dan perhitungan hisabnya kembali kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada Nabi-Nya,
لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ (22) إِلَّا مَنْ تَوَلَّى وَكَفَرَ (23) فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ (24) إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)
“Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. Tetapi barangsiapa berpaling dan kafir, Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. Sungguh kepada Kami-lah mereka kembali. Lalu sungguh kewajiban Kami-lah membuat perhitungan hisab mereka,” (QS. Al-Ghosyiah: 22-26).
Oleh karena itu, bagi para dai yang mengajak kepada Allah, janganlah bersedih jika perkataanmu dicampakkan, atau tidak diterima di kesempatan pertama, karena artinya Anda telah menunaikan kewajiban.
BACA JUGA: Benarkah Sedikit Tidur Bikin Panjang Umur?
Tapi ingatlah, bahwa jika Anda mengatakan kebenaran karena mengharap ridho Allah, maka perkataan itu harus punya pengaruh, walaupun perkataan itu dicampakkan di depan Anda. Tapi perkataan itu harus punya pengaruh, sebagaimana ada ibroh dalam kisah Musa as bagi para dai yang mengajak kepada Allah.
Perkataan yang benar, haruslah memiliki pengaruh, namun pengaruhnya bisa langsung terlihat atau datang belakangan. Wallahualam. []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID