ALQURAN menyebut sejumlah kota, negara, dan peristiwa yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Masing-masing punya cerita tersendiri. Misalnya cerita para nabi, kota, dan kondisi orang-orang pada zamannya.
Ada beberapa kota yang disebutkan dalam Alquran terkait dengan kisah para nabi. Berikut ini kota-kota tersebut:
1 Mekah
Mekah adalah kota yang banyak disebutkan dalam Alquran. Kota ini disebutkan di lebih dari satu surat dalam Alquran. Salah satunya surat Al-Fath ayat 24.
“Dan Dialah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS al Fath: 24)
2 Mesir
Mesir merupakan tempat yang juga disebut dalam Alquran. Kendati demikian, tidak ada kota yang secara ekplisit disebutkan, hanya merujuk pada kota yang ada di negara Mesir saja. Ini disebutkan dalam surat Yusuf ayat 99.
“Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman.” (QS Yusuf: 99)
BACA JUGA: Pernah Hilang Selama Ratusan Tahun, Kota Petra Kini Jadi Daya Tarik Wisata Terbesar di Yordania
3 Babilonia
Sedangkan Kota Babilonia di Irak disebutkan di dalam Alquran yaitu pada surat Al-Baqarah: 102.
Allah SWT berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 102)
BACA JUGA: Riwayat ‘Replika Surga’ Dzat Al Imad, Ungkap Kebenaran Alquran tentang Kaum Aad
Kisah Kota Babilonia dalam Alquran ini untuk mengungkapkan ketulusan keimanan orang-orang Babilonia dan rajanya, Nebukadnezar, sebagaimana disebutkan dalam bukti lain di surat Al-Israa’, untuk menunjukkan keimanan mereka.
Demikian para ulama tafsir menunjukkan bahwa penyebutan Babilonia dalam Alquran merupakan akibat dari peristiwa penolakan orang Yahudi terhadap Kitab Allah SWT. Penolakan ini juga diikuti para pengikut mereka selama pemerintahan Nabi Sulaiman.
Saat itu disebutkan bahwa setan mengintai apa yang didengar oleh Nabi Sulaiman dan mereka membuat manipulasi dan kebohongan melalui para pendeta. Maka, ayat tersebut diturunkan untuk mengonfirmasi bahwa setan itu tidak menyadari sesuatu yang tak terlihat. []
SUMBER: MAWDOO3