KAMBOJA–Pemerintah Kamboja akan membentuk Departemen Urusan Halal di bawah naungan Departemen Umum Perlindungan Konsumen, Persaingan, dan Pencegahan Penipuan (CCF) Kementerian Perdagangan.
Wakil ketua Komite Pengarah Halal Kamboja (CHSC) Osman Hassan mengatakan kepada The Post bahwa CHSC telah mengadakan pertemuan pada 21 Januari lalu untuk membahas draf Surat Keputusan No 160 tanggal 29 Juli 2016 yang membentuk komite. Diskusi ini difokuskan untuk merevisi beberapa pasal dalam surat keputusan tersebut untuk memasukkan komposisi baru rincian tentang departemen halal.
Dia mencatat bahwa pertemuan itu dipimpin oleh Dewan Menteri Sekretaris Negara Tekreth Samrach. Direktur Jenderal CCF Phan Oun mengatakan kepada bahwa pemerintah juga akan mengubah keputusan tersebut untuk menyesuaikan komposisi CHSC.
BACA JUGA: Ini 15 Destinasi Wisata Antimainstream di Penjuru Dunia (1)
“Komite ini mungkin juga melihat komposisi baru karena perubahan dan promosi ke posisi baru. Kami kemudian akan membentuk departemen urusan halal di bawah CCF,” ujar Oun.
Setelah keputusan tersebut secara resmi diterapkan, Oun mengatakan departemen halal akan segera beroperasi, dan petugas kepolisian akan memeriksa data hukum dan menegakkan hukum pelabelan halal di semua perusahaan.
“Setelah komposisinya sempurna, kami akan memiliki manajemen produk halal yang lebih ketat dan inspeksi perusahaan kecil dan menengah (UKM) untuk memasang label halal dengan benar sesuai dengan standar teknis Kamboja,” jelas dia.
Konsensus umum di antara sektor swasta adalah bahwa tindakan tersebut akan ikut serta dalam promosi produk pariwisata dan memikat wisatawan setelah kasus Covid-19 berhasil dikendalikan.
Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja (CATA) Chhay Sivlin mengatakan pengelolaan yang tepat atas produk halal terutama makanan akan memainkan peran penting dalam menarik wisatawan ke Kamboja di masa mendatang.
“Kami memuji perhatian terhadap produk pariwisata yang akan lebih mempersiapkan kami untuk menyambut turis muslim setelah situasi Covid-19 membaik. Kami akan memiliki lebih banyak produk yang tersedia untuk melayani sektor pariwisata,” ujar Sivlin.
Mengembangkan produk halal sangat penting untuk menarik wisatawan muslim sebagai pasar global utama.
BACA JUGA: Hotel Halal Pertama Thailand Resmi Dibuka
“Mereka akan memiliki banyak kesempatan untuk jalan-jalan santai, dan jika kami dapat mengelola makanan halal dengan baik, kami akan dapat membujuk mereka,pengunjung Muslim untuk tinggal di Kamboja untuk waktu yang lama,” kata Sivlin.
Menurut Oun, kementerian perdagangan telah mendaftarkan dan mengeluarkan sertifikat 666 produk halal di Kamboja.
Produk halal terdiri dari makanan dan komoditas lain yang akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dan terutama akan mendukung sektor UKM di Kamboja. []
SUMBER: PHNOMPENH POST