ENTAH berapa badai yang aku pernah lalui dalam perjalanan hidupku hingga aku sampai di titik seperti sekarang ini.
Dari badai perceraian yang membuatku merasa menjadi mahluk tak berdaya, hingga penolakan dan pelecehan karena status single parent yang cukup lama kusandang.
BACA JUGA: Daripada Tak Ikhlas
Dari badai yang bersangkutan dengan masalah keluarga, masalah finansial atau sekedar masalah hati yang susah move on.
Jika dirunut secara kronologis aku merasa bahwa setiap badai dan ujian hidup yang menerpa diriku, memberikan banyak pengalaman dan hikmah yang bisa aku petik.
Seperti yang diibaratkan oleh guru ngajiku dulu, bahwa ujian hidup ibarat ujian kenaikan kelas di sekolah. Makin tinggi sekolahmu, maka akan makin sulit materi yang diujikan.
Tugas kita adalah, bagaimana kita bisa lulus ujian dengan nilai baik dan bisa mendapatkan ilmunya.
Terkadang badai itu sedemikian hebatnya, hingga seolah aku tak mampu lagi menghadapinya, tapi selalu aku katakan pada diriku, bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.
BACA JUGA: Aku Cari Handphoneku, Tadi Ada di Sini
Dan masalah apapun yang aku hadapi tidak lebih besar dari diriku, cepat atau lambat aku akan bisa mengatasinya.
Setelah badai, pasti ada pelangi. []