AFRIKA SELATAN–Kamis (28/1/2021), juru bicara militer Afrika Selatan mengatakan, tentara negara tersebut telah mengubah kebijakan pakaiann dan atributnya. Mereka kini mengizinkan tentara wanita yang Muslim mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka.
Pada Januari tahun lalu, pengadilan militer menjatuhkan dakwaan terhadap seorang perwira karena mengenakan jilbab di bawah baret militernya. Wanita tersebut yakni Mayor Fatima Isaacs, telah didakwa secara pidana pada Juni 2018 dengan pembangkangan yang disengaja dan gagal mematuhi instruksi sah setelah atasannya memintanya melepas jilbabnya saat berseragam.
BACA JUGA: Mayor Wanita Muslim Afsel Menangkan Sidang Terkait Pemakaian Hijab pada Seragam SANDF
Pengadilan militer di Castle of Good Hope dekat Cape Town baru mencabut semua dakwaan terhadapnya pada Januari 2020. Ini membuat pengecualian bagi Isaacs untuk mengenakan balutan hitam ketat di kepalanya saat bertugas selama itu tidak menutupi telinganya.
Sayangnya, militer tidak mengubah kebijakan pakaiannya. Ini membuat Isaacs mengajukan gugatan di pengadilan kesetaraan Afrika Selatan atas peraturan yang membatasi pakaian keagamaan.
BACA JUGA: 2 Polisi Muslim Ciptakan Desain Hijab Baru untuk Polwan Muslimah di Inggris
Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) akhirnya setuju mengubah kebijakannya pada pekan ini dan mengizinkan semua wanita Muslim menutupi kepala mereka saat bertugas.
“Aturan berpakaian SANDF telah diperbarui untuk memungkinkan pemakaian jilbab oleh wanita Muslim sesuai dengan ketentuan dalam aturan berpakaian,” kata juru bicara Mafi Mgobozi, dilansir Aljazirah, Jumat (29/1/2021).
Pusat Sumber Daya Hukum yang berbasis di Afrika Selatan menyambut baik keputusan tersebut melalui Twitter pada Rabu (27/1/2021). Mereka mengatakan akan mencabut kasus pengadilan kesetaraan. []
SUMBER: ALJAZEERA