KETIKA kita menghadiri sebuah undangan dari seseorang. Jangan hanya sekadar menghadiri undangan tersebut, tapi doakanlah saudara kita yang mengundang tersebut. Bagi yang diundang dianjurkan untuk memohonkan ampunan bagi pihak yang mengundang, dan dianjurkan mendoakan dengan doa-doa yang disunnahkan, seperti:
“Ya Allah berkahilah mereka pada rezeki yang telah Engkau berikan pada mereka dan ampunilah mereka serta rahmatilah mereka,” (HR. Muslim).
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Sarjas Radhiallahu’anhu, ia berkata, “Aku mendatangi Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam dan menyantap hidangan beliau lalu aku berdoa: Semoga Allah mengampunimu wahai Rasulullah.” Maka Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam menjawab: “Dan semoga ia mengampunimu juga,” (HR. Muslim).
BACA JUGA:
Bangun Tidur? Ini dia 6 Sunah Rasulullah yang Patut Ditiru
Ini Penjelasan Ilmiah Kenapa Rasulullah Larang Tiup Makanan
Diriwayatkan juga dari ‘Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam datang bertamu ke rumah ayahku, dan aku menghidangkan kepada beliau makanan dan kurma yang segar, maka beliau menyantapnya. Kemudian di-hidangkan kepada beliau kurma lain dan beliau memakannya. Beliau mengeluarkan biji kurma di antara dua jari beliau, dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengah. Kemudian dihidangkan kepada beliau minuman dan beliau meminumnya, kemudian beliau memberikannya kepada orang yang ada di kanannya. Ayahku berkata (pada saat itu ia memegang tali kekang kendaraan Rasulullah): “Berdoalah kepada Allah untuk kami.”
Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Ya Allah berkahilah mereka pada rezeki yang telah Engkau berikan pada mereka dan ampunilah mereka serta rahmatilah mereka,” (HR. Muslim).
Dikutip dari kabarmuslimah, bahkan dianjurkan juga bagi para undangan agar mengucapkan terima kasih kepada pihak pengundang.
Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak mampu berterima kasih kepada manusia (orang lain),” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi).[]