ORANGTUA yang diamanahi anak oleh Allah Azza wa Jalla dituntut untuk bisa memberikan yang terbaik bagi mereka. Mulai dari pendidikan hingga nafkah.
Namun ternyata, berbuat baik kepada anak tidak hanya dilakukan setelah mereka lahir, tapi juga bisa dilakukan sebelum mereka lahir! Bagaimana caranya?
Pelajara tentang perkara ini bisa kita ambil dari percakapan ulama di bawah ini:
Abul Aswad Ad-Duaili berkata kepada anak-anaknya, “Sungguh aku telah berbuat baik kepada kalian sejak kalian masih kecil hingga kalian dewasa bahkan semenjak kalian belum dilahirkan.”
BACA JUGA: Inilah 3 Kesalahan Orang Tua dalam Mengasuh Anak dan Cara Memperbaikinya
Anak-anaknya bertanya, “Bagaimana cara ayah berbuat baik kepada kami sebelum kami terlahir?”
Beliau menjawab, “Aku telah pilihkan untuk kalian ibu yang mana kalian tidak akan pernah kecewa kepadanya.”
(Adabud dunya wad diin hal. 158, Darul maktabah, Syamilah).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ،
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah,” (HR. Muslim: 1467).
Wanita shalihah tidak akan silau dengan perhiasan dunia karena merekalah sebaik-baik perhiasan, dan inilah sifat utama dari wanita shalihah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu,
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya,” (HR. Abu Dawud no. 1417. Al-Jami’ush Shahih 3/57).
Memiliki istri yang yang shalihah ternyata merupakan nikmat yang sangat besar bagi seorang suami di dunia.
Suatu ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat,” (HR. Ibnu Majah no. 1856, Shahih Ibnu Majah no. 1505).
BACA JUGA: Saat Maghrib, Jin Wanita Ini Ganggu Anak-anak, Waspadailah!
Dan dari semuanya memang hanya keshalihan wanita yang menjadi tolak ukur pertama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ ِلأََرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung,” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).
Oleh karena itu, saat melihat wanita, jangan sekali-kali terperdaya oleh kecantikannya saja, tetap lihatlah juga tingkat keshalihannya. Karena saat ini banyak laki-laki yang sudah paham agama namun masih memilih cantik sebagai patokan utama yang cocok dijadikan istri. Wallahu a’lam. []
SUMBER: MUSLIMAFIYAH